PURWOKERTO (jatengtoday.com) – Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengerahkan dua pertiga kekuatan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020. Mereka disiagakan untuk memastikan umat Nasrani bisa menjalankan hari besar keagamaan dengan aman.
“Nanti siang kita akan melaksanakan konsolidasi bersama dengan Kodam (Komando Daerah Militer IV/Diponegoro) untuk melakukan evaluasi terhadap operasi Natal dan Tahun Baru. Insya Allah hari Selasa (10/12) depan, kita akan melakukan rapat koordinasi awal dengan pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan stakeholder,” katanya di Purwokerto, Jumat (6/12/2019).
Mantan Gubernur Akpol itu menambahkan, rapat koordinasi awal tersebut untuk persiapan pengamanan dan pelayanan masyarakat pada perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Oleh karena pengamanan tersebut merupakan operasi kepolisian, kata dia, pihaknya menyiagakan dua pertiga personel dari 23 ribu anggota Polda Jateng.
“Operasi ini tujuannya adalah bagaimana seluruh masyarakat Nasrani bisa melaksanakan ibadah pada hari besar keagamaan Natal nanti dengan aman, dengan nyaman, lancar. Kemudian pada hari libur Tahun Baru, arus kendaraan dan arus barang bisa berjalan dengan normal, tidak ada gangguan sama sekali,” katanya.
Disinggung mengenai antisipasi terhadap kepadatan arus lalu lintas, Kapolda mengatakan kondisi jalan sudah siap dan pihaknya telah mendapat pelajaran dari arus mudik Lebaran 2019. “Justru sekarang yang kita khawatirkan bukan kepadatan, kecepatan sekarang, sehingga kami melakukan penyekatan-penyekatan di beberapa titik, mulai di Pejagan, kemudian titik di Pemalang,” katanya.
Menurut dia, hal itu disebabkan ketika memasuki jalan tol di wilayah Jawa Tengah, para pengemudi sudah mencapai titik lelah sementara kondisi jalannya lancar.
Dengan demikian, kata dia, para pengemudi akan mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi karena jalannya lurus dan longgar namun kondisi badannya sudah lelah sehingga bisa mengakibatkan terjadinya rawan kecelakaan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan penyekatan di wilayah utara Jateng.
“Sementara untuk yang ke selatan, mulai dari Pejagan ke bawah menuju ke sini (Purwokerto) memang ada beberapa titik rawan seperti beberapa pasar, beberapa simpang, sehingga kita akan melakukan manajemen kanalisasi nanti,” katanya. (ant)
editor : tri wuryono