in

Planetarium di Semarang Bakal Jadi Pusat Riset Sekaligus Tempat Wisata

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kota Semarang bakal memiliki salah satu pusat riset Ilmu Falak sekaligus menjadi destinasi wisata. Bangunan tersebut adalah Planetarium dan Observatorium yang saat ini sedang dibangun di UIN Walisongo Semarang.

Nantinya, bangunan tersebut tidak hanya untuk kalangan akademisi maupun mahasiswa. Namun masyarakat bisa memanfaatkan untuk menambah pengetahuan mengenai isi antariksa. Tempat itu akan dilengkapi fasilitas teleskop, dan teropong bintang.

“Kami mendapat support dari Islamic Development Bank (IDB) dalam pembangunan. Ada delapan gedung yang sedang dibangun sejak setahun lalu. Pembangunan yang monumental salah satunya Gedung Planetarium,” kata Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq M.Ag, Selasa (3/9/2019).

Dijelaskannya, Planetarium dan Observatorium ini nantinya akan menjadi pusat riset atau kajian pengembangan Ilmu Falak dan Ilmu Astronomi. “Kami punya Prodi S1, S2 dan S3 Ilmu Falak. Maka harus mempunyai sarana Laboratorium Falak. Nantinya bisa dimanfaatkan untuk mendukung studi ilmu perbintangan. Misalnya mau melihat cakrawala, dan planet-planet. Kami pasang teropong high quality,” katanya.

Bahkan dia berharap, Planetarium dan Observatorium tersebut menjadi destinasi wisata di Jawa Tengah, terutama di Kota Semarang. “Di samping untuk kajian ilmiah, masyarakat bisa datang ke sini untuk melihat langit, cakrawala, planet, atau riset-riset yang telah dilakukan di sini,” katanya.

Planetarium merupakan bangunan berkubah setengah lingkaran untuk memperlihatkan susunan dan gerakan bintang-bintang di langit. Layaknya sebuah gedung bioskop, sebagai tempat menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar. Kalau bioskop menggunakan layar lebar, sedangkan planetarium menggunakan kubah dalam bentuk setengah lingkaran. Sehingga penonton seolah-olah berada di tengah-tengah bola langit. Sedangkan Observatorium merupakan bangunan yang dilengkapi alat-alat seperti teleskop, teropong bintang, dan peralatan-peralatan lain untuk keperluan pengamatan dan penelitian ilmiah perbintangan.

“Tidak hanya itu, juga ada perpustakaan, laboratorium terpadu, ruang administatif dan lain-lain,” terangnya.

Sementara itu, Kaprodi S2 Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang, Ahmad Izzuddin, mengatakan pembangunan Planetarium dan Observatorium tersebut ditargetkan selesai Oktober 2019 mendatang. “Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo adalah pertama untuk perguruan tinggi negeri di Indonesia,” katanya. (*)

editor : ricky fitriyanto