SEMARANG (jatengtoday.com) – DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jateng memberikan 100 paket sembako untuk Kelompok Tukang Pijat Tuna Netra. Bantuan diserahkan lewat Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) Kota Semarang, beberapa waktu lalu.
Penyerahan bantuan, disampaikan Sekretaris DPW PKB Jateng, Sukirman, didampingi Wakil Ketua DPW Deni Septiviant, Ketua DPC PKB Kota Semarang M Mahsun dan Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Semarang M Sodri.
Pada kesempatan itu, Sukirman menuturkan, kegiatan ini merupakan bagian kepedulian PKB terhadap semua lapisan masyarakat. Utamanya di tengah pandemi corona.
“Saya mewakili Ketua Umum PKB Gus Muhaimin Iskandar dan Ketua PKB Jateng Gus Yusuf. PKB ikut turun tangan membantu meringankan beban masyarakat. Salah satunya dengan memberikan paket sembako ini,” jelasnya.
Ditambahkan, ini merupakan kegiatan massal yang diprakarsai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Di Jateng, dikoordinasikan Ketua DPW PKB Jateng, KH M Yusuf Chudlori.
“Jadi penyaluran bantuan ini dilakukan di semua daerah di seluruh Indonesia, termasuk di seluruh kabupaten dan kota di Jateng. Kita berikan kepada berbagai lapisan masyarakat, khususnya yang belum mendapat bantuan dari pemerintah,” tandasnya.
PKB, ujarnya, terus bersatu padu untuk terus membantu mereka yang membutuhkan, serta menyerap aspirasi dari masyarakat. “Karena dampak dari corona ini memang berimbas pada semua sektor, termasuk tukang pijat tuna netra ini” kata Wakil Ketua DPRD Jateng ini.
Sementara itu, Ketua ITMI Kota Semarang Nukman berterima kasih atas bantuan tersebut. “Kita juga titip salam kepada Gus Muhaimin dan Gus Yusuf, agar silaturahmi ini terus terjalin,” katanya.
Dia pun berharap, perhatian PKB tidak hanya di Kota Semarang, melainkan di berbagai daerah yang ada. Apalagi secara khusus, saat pandemi corona ini belum ada program tertentu dari pemerintah kepada para tuna netra.
“Jadi kita juga titip aspirasi kepada Pak Muhaimin, agar disabilitas ini bisa mendapat akses bantuan pemerintah. Kita kalau tidak ada musibah ini bisa dapat pemasukan dari memijat Rp 200 ribu – Rp 400 ribu sehari. Lhaa saat ini nggak banyak pasien,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto