in

Pilpres Usai, Relawan Projo Kota Semarang Tetap Gelar Kegiatan Sosial

SEMARANG (jatengtoday.com) – Relawan Pro Jokowi (Projo) Kota Semarang bersama masyarakat melakukan syukuran atas terselenggaranya pesta demokrasi pada 17 April lalu. Syukuran dilakukan di Posko Projo yang berlokasi di Jalan Branjangan Nomor 10, Kota Lama Semarang, Selasa (23/4/2019) malam.

Menurut Ketua Projo Kota Semarang, Agus S Winarto, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan doa bersama. Pihaknya ingin bahwa hasil quick count oleh sejumlah lembaga survei dan hasil real count sementara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), bisa konsisten seperti saat ini.

Sementara ini, katanya, berdasarkan hasil real count KPU terbaru Pilpres 2019 di pemilu2019.kpu.go.id, Selasa (23/4/2019), pasangan Jokowi-Amin unggul dengan perolehan 55,08 persen atau 17.288.039 suara. Sementara rivalnya, Prabowo-Sandi memperoleh 44,92 persen atau 14.101.244 suara.

Dikatakan Agus, hasil tersebut tidak terlepas dari usaha yang telah dilakukan para relawan. Termasuk relawan Projo Kota Semarang. “Selama ini relawan Projo Semarang telah melakukan berbagai kegiatan. Dan hasil kemenangan sementara Jokowi tentu tentu tidak terlepas dari itu,” ujarnya.

Sekretaris Projo Kota Semarang, Henry Pratikto mengungkapkan, selama ini sudah banyak kegiatan yang dilakukan pihaknya. Dia menyebut, setidaknya ada 5 kegiatan yang menjadi fokus Projo Semarang. “Dan lima hal itu kami lakukan secara konsisten,” imbuhnya.

Lima jenis kegiatan itu meliputi berbagai hal. Dari mulai bedah rumah, pengobatan murah, jambanisasi, fogging, dan sembako murah. Ada pun sebaran kegiatannya juga menyasar di hampir seluruh wilayah Kota Semarang.

“Semua itu tak hanya dilakukan sekali dua kali, tapi sudah berulang kali. Bahkan hampir semua kecamatan di Kota Semarang telah kami masuki,” jelas Henry.

Pasca pemilu ini, Projo Semarang berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan sosial. “Jadi peran kami tidak hanya akan selesai para masa kampanye saja, tapi akan terus berlanjut,” tegas Agus.

Selain itu, katanya, Projo Kota Semarang juga akan berusaha melawan berita-berita bohong, dengan kebaikan-kebaikan yang bisa dikerjakan untuk masyarakat seluruh Indonesia, khususnya di Kota Semarang.

Bahkan Agus menegaskan, jika pada masa kampanye lalu, dalam salah satu kegiatannya, yakni tentang pengobatan, Projo Kota Semarang hanya bisa mengadakan pengobatan murah. Tapi, pasca ini, bisa secara terang-terangan menggunakan diksi pengobatan gratis.

“Program kami bisa diakses untuk siapa saja. Mulai dari bantuan gerobak, bedah rumah fogging, termasuk kegiatan pengobatan murah. Atau kalau sekarang mungkin bisa dikatakan sebagai pengobatan gratis. Kalau masa-masa kampanye kan tidak bisa menggunakan diksi gratis karena terkendala dengan aturan KPU, sekarang bisa terang-terangan,” bebernya.

Menurut Agus, pengobatan gratis semacam ini bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dia melanjutkan, meskipun pemerintah setempat telah menyediakan program kesehatan, tetapi nyatanya dengan kegiatan yang biasa Projo lakukan, animo masyarakat cukup tinggi.

“Itu kritik yang cukup cerdas. Bahwa program pemerintah iya, menyediakan program pengobatan, tapi yang kami alami di lapangan, pengobatan gratis yang kami lakukan selalu menerima respon yang cukup bagus,” tegasnya.

Agus juga menuturkan, program jambanisasi juga merupakan kegiatan yang perlu terus dilakukan. Sebab, tingkat diare di masyarakat masih cukup tinggi. Kebutuhan rumah layak huni di Indonesia juga sangat banyak. Bahkan di Jateng sendiri kemungkinan ada sekitar 1 juta lebih.

“Menurut kami, itu harus kita kerjakan bareng-bareng. Kalau dikerjakan secara gotong royong bersama seluruh lapisan masyarakat, program pemerintah rasanya akan cepat tercapai,” tandas Agus. (*)

editor : ricky fitriyanto