in

Penumpang BRT Bandara Membeludak, Berharap Shelter Tertutup dan Diberi AC

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejak dioperasikan 6 Juni 2018 lalu, Bus Rapid Transit (BRT) Semarang di Bandara Baru Ahmad Yani Semarang langsung disambut baik para penumpang. Hingga 31 Oktober 2018, terhitung sudah ada 71.612 penumpang yang diangkut.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan menjelaskan, berdasarkan data jumlah penumpang Bandara pada Juni, tercatat 9.458 pengguna jasa telah menggunakan layanan transportasi umum ini.

Sedangkan pada Juli 13.052 orang, bulan Agustus 15.841 penumpang, September 16.042 penumpang, dan Oktober 17.219 orang. Jumlah penumpang setiap bulan mengalami peningkatan. Pada bulan Juni, pihaknya dalam sehari melayani rata-rata 378 penumpang bandara, Juli 420 , Agustus 511, September 534, dan Oktober 573 penumpang Bandara.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan penumpang pada Juni 2018 lalu sebanyak 378 penumpang per hari,” kata Ade, Rabu (7/11/2018).

BRT Trans Semarang Koridor V tujuan Bandara Ahmad Yani – Meteseh mulai beroperasi pukul 05.30 hingga 17.50. Kemudian dilanjutkan dengan BRT Bandara dengan rute Bandara – Simpanglima mulai pukul 18.00 hingga 24.00. Jarak antar armada 10-15 menit pada kondisi lalu lintas normal.

“Saat ini kami telah menempatkan petugas di dalam shelter Bandara guna kemudahan informasi kepada penumpang mengenai rute Trans Semarang,” paparnya.

Bandara Baru Ahmad Yani memiliki luas area 58.652 meter persegi, delapan kali lebih besar dibanding luas bandara lama yang hanya 6.708 meter persegi. Adapun jumlah penumpang pesawat naik/turun sebanyak 16.000 per hari.

“Dengan semakin meningkatnya penumpang Bandara kami telah merencanakan untuk memperluas Shelter Bandara karena Shelter saat ini dinilai belum mampu menampung penumpang bandara. Terkait desain shelter yang besar, kami menunggu izin dari pihak Angkasa Pura, harapannya segera merealisasikan untuk izinnya” tuturnya.

Bisri, salah satu pengguna jasa BRT Bandara asal Jepara menyampaikan saran dan masukan terkait fasilitas shelter tersebut. Ia ingin ruang shelter yang tertutup. Sementara penumpang BRT Bandara lain, Tarno, mengungkapkan jika ruang tunggu BRT Bandara panas. Ia ingin agar ruang tunggu dilengkapi AC dan fasilitas listrik untuk men- charge.

Sedangkan Tami ingin kursi tunggu di Bandara ditambah. Karena kursi Bandara dirasa kurang, terlebih saat kedatangan armada mengalami keterlambatan saat ada kendala lalu lintas. (adv)

editor : ricky fitriyanto