SEMARANG (jatengtoday.com) – Pembangunan jalan tol Semarang-Demak, di antaranya bakal menelan sebagian lahan Kawasan Industri Terboyo Semarang. Para pengusaha yang terkena dampak pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut tersebut, masih menunggu kepastian terkait lahan penggantinya.
Pengelola Kawasan Industri Terboyo, Imam Syafei mengakui sudah ada sosialisasi dari pemerintah terkait pembebasan lahan di Kawasan Industri Terboyo. “Para pengusaha di sini sudah diundang untuk sosialisasi. Sudah mengumpulkan dokumen kepemilikan tanah. Tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutannya,” bebernya, Rabu (27/3/2019).
Dia merasa, nasib para pengusaha seperti digantung oleh rencana proyek tol senilai Rp 15,3 triliun tersebut. “Kita mau cari lahan pengganti, tapi belum ada kepastian, jadi atau tidak, dan kapan lahan di kawasan industri akan dieksekusi,” imbuhnya.
Imam meminta pemerintah tidak menganggap enteng permasalahan pengusaha terkait penggantian lahan usaha. Dia minta perencanaan yang matang dan jadwal yang pasti. “Karena pemindahan lahan usaha tidak mudah dan tidak bisa tergesa-gesa. Kita juga harus memperhitungkan produksi serta tenaga kerja, ketika ada pemindahan lahan usaha nanti,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menjelaskan, pembangunan jalan tol Semarang-Demak memang harus mengorbankan sebagian lahan di Kawasan Industri Terboyo. Saat ini, pihaknya sedang menggodog sejumlah alterlatif agar pengusaha di lahan tersebut tidak dirugikan. “Sedang kami pikirkan. Titik-titik penggantinya sudah ada. Nanti akan diumumkan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, memang sempat ada revisi penlok jalan tol. Kebutuhan lahannya bertambah dari 189 hektare menjadi 535 hektare yang terbagi di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Seksi I meliputi Kecamatan Genuk, Kota Semarang dan Seksi II melintasi empat kecamatan di Kabupaten Demak. Yakni Kecamatan Sayung, Karang Tengah, Wonosalam dan Demak Kota.
Penambahan kebutuhan lahan sebesar 346 hektare itu karena ada perubahan analisis dampak lingkungan dan rencana panjang jalan tol. Dari yang semula hanya 24 kilometer menjadi 27 kilometer. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito