SEMARANG (jatengtoday.com) – Titah menegaskan, jatuhnya pengunjung dari Bianglala di Jateng Fair, Sabtu malam lalu, murni kecelakaan. Sebab, sesuai SOP, semua wahana selalu dilakukan pengecekan sebelum Jateng Fair dimulai.
“Sebelum memulai event, kami selalu uji kelaikan. Itu sudah jadi protap dan Bianglala itu sudah dinyatakan layak,” terangnya, Senin (3/9/2018).
Diceritakannya, kejadian jatuhnya penumpang Bianglala tersebut, bisa jadi karena remnya tidak berfungsi dengan baik. Pasalnya, Sabtu sore, kawasan PRPP disiram hujan.
“Karena basah, Bianglala sengaja dihentikan. Baru dua jam setelah hujan reda, dioperasionalkan kembali,” terangnya.
Mungkin, lanjutnya, ada trouble akibat basah karena hujan. Ketika penumpang sudah mau turun dan pintu kurungan Bianglala terbuka, remnya tidak mencengkeram dengan baik. Mungkin karena masih basah. Akibatnya, Bianglala bergerak lagi.
“Yang bersangkutan kesenggol pintu yang masih terbuka. Dia sempat gondelan, tapi kemudian jatuh. Kira-kira dari ketinggian 3 meter,” paparnya.
Merasa harus bertanggung jawab, pihaknya langsung membawa korban ke RSI Columbia Asia Semarang. Dikatakan Titah, dari keterangan tenaga medis yang menangani, korban hanya mengalami nyeri, lebam, dan syok saja.
“Sebenarnya malam itu sudah boleh pulang. Tapi karena ternyata dia tinggal di Jepara, dan naik sepeda motor, diputuskan untuk rawat inap dulu,” tuturnya.
Ketika rawat inap, korban dirontgen untuk memastikan kondisi tulang-tulangnya. “Baru tadi siang, dia kami antarkan ke rumahnya di Jepara naik mobil. Sementara sepeda motornya diantarkan petugas kami,” terangnya. (*)
editor : ricky fitriyanto