in

Pengungsi Banjir Demak Tak Bisa Mandi dan BAB

DEMAK (jatengtoday.com) – Sebanyak 20 warga Trimulyo, Guntur masih bertahan di tiga tenda pengungsian yang didirikan di tanggul Sungai Tuntang, Kabupaten Demak. Selama di tenda pengungsian, mereka tidak bisa mendapatkan akses air bersih. Padahal sudah lima hari tinggal di tenda pengungsian setelah rumah mereka diterjang banjir, Rabu (8/1/2020) malam.

Tenda-tenda pengungsian tersebut berjarak 100 meter dari tanggul sungai yang jebol. Ini bukan satu-satunya tempat pengungsian sementara korban banjir akibat tanggul Tuntang jebol. Masih ada kantor kepala desa, kantor kecamatan dan beberapa rumah warga.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang mengecek pengerjaan tanggul semi permanen, Senin (13/1/2020), menyapa warga di tenda pengungsian.

“Kemarin ya mengungsi semua warga yang dekat sini. Banyak pak. Di rumah tetangga yang lebih tinggi, ke kantor Pak Lurah dan kecamatan. Kami nyari tempat yang lebih tinggi karena banjir malam pertama sampai perut,” ucap Sokhifatun (47), salah satu warga Desa Trimulyo.

Sokhifatun tinggal di tenda biru itu bersama suami, anak, dan cucu-cucunya. Dia mengatakan banjir yang menerjang desanya tersebut merupakan yang terparah kedua setelah tragedi banjir tahun 1993 dengan penyebab yang sama, yakni tanggul Sungai Tuntang jebol.

“Hari ini sudah surut. Itu tanggul hampir selesai meski yang satu belum digarap. Kalau kondisi saya ya, susah air bersih. Jadi susah mandi dan buang air besar. Kalau makan sudah, alhamdulilah dari dapur umum ngirimi terus. Ini tadi sama oseng tempe dan gereh,” bebernya

“Nggih mpun, yang penting jenengan sehat. Kalau merasakan sakit atau apa langsung ngomong Pak Lurah biar langsung diatasi,” jawab Ganjar.

Saat ini sebagian warga yang mengungsi telah berangsur pulang ke rumah untuk membersihkan kediaman masing-masing. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan di posko pengungsian saat ini hanya menyisakan 473 jiwa.

“Sekarang mereka gotong royong saling membantu membersihkan rumah. Ada beberapa kemungkinan penyakit, tapi tim kesehatan Pemkab dan dibackup Pemprov selalu standby,” katanya.

Sementara untuk keberadaan air bersih, Ganjar mengatakan telah melakukan droping air bersih di beberapa titik khususnya di posko pengungsian. Selain itu juga ada support toilet mobile. Sementara untuk logistik sampai saat ini masih tercover. (*)

editor : ricky fitriyanto

Ajie MH.