in

Peminat Haji Plus Merosot Gara-Gara Rupiah Melemah

SEMARANG (jatengtoday.com) – Nilai rupiah terhadap dollar yang masih melemah, juga berdampak pada minat haji plus. Praktis, kuota haji plus tahun ini dikhawatirkan tidak akan terpenuhi.

CEO Biro Perjalanan Haji dan Umroh Fatimah Zahra, Mochamad Rifky Azady menjelaskan, pihaknya mendapat kuota 505 kursi dari Kemenag untuk haji plus pada tahun ini. Tapi karena nilai rupiah belum stabil, kuota itu bisa jadi hanya terpenuhi sekitar 300 kursi saja.

“Pendaftaran memang ada penurunan karena kurs dollar. Ini yang sudah kami konfirmasi sampai sekarang baru 300an orang, yang 200 orang kemungkinan akan menunda ibadah,” katanya, Senin (11/2/2019).

Pada 2018 lalu, pihaknya mampu memberangkatkan jemaah haji sebanyak 350 orang. “Alasan orang menunda adalah karena ada dinas jabatan, ada keperluan sekolah, dan yang utama adalah kurs dollar, mereka belum bisa melunasi,” ujarnya.

Dijelaskan, sebenarnya harga haji plus masih sama dari tahun sebelumnya. Yakni 11.900 USD. “Kenaikan kurs sangat berdampak di usaha bidang haji dan umroh, karena semua kita bayar pakai kurs mata uang asing. Semakin dollar itu murah, minat jemaah haji plus pasti akan tinggi,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan, fasilitas haji reguler dengan haji plus sangat berbeda. Antreannya saat ini hanya sampai 5 tahun. Sedangkan haji reguler sudah mencapai 21 tahun.

“Kuota haji plus, antrean sampai 5 tahun. Fasilitas dengan haji reguler pasti beda. Kami hotel bintang lima, jarak dari masjid sekitar 500 meter. Haji plus di sana 26 hari lebih cepat dari pada haji reguler yang 40 hari,” bebernya. (*)

editor : ricky fitriyanto