SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemerintah daerah diminta melakukan penyesuaian sasaran prioritas vaksinasi Covid-19. Pasalnya, pemerintah pusat telah meminta percepatan vaksinasi pada warga lanjut usia (lansia).
Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin dalam Rakor Covid-19 bersama pemerintah kabupaten/kota secara daring, Selasa (23/3/2021).
Dikatakan, vaksinasi lansia harus diprioritaskan mengingat angka kematian pada lansia masih cukup tinggi. Melalui vaksinasi terhadap lansia, diharapkan menurunkan angka kematian akibat Covid-19.
Baca juga: Lansia di Banyumas Meninggal Beberapa Jam Usai Divaksin
Meski begitu, masih ada beberapa daerah di Jateng yang cakupan vaksinasi pada lansia mesti lebih didorong. Perlu upaya strategis agar vaksinasi pada lansia yang ditargetkan oleh pemerintah pusat selesai akhir Mei 2021 dapat tercapai, khususnya di provinsi ini.
“Kalau masih lambat, bupati/ wali kota menegur Kepala Dinas atau faskes (fasilitas pelayanan kesehatan) yang tidak cepat. Untuk daerah yang masih fokus pada pelayan publik, alihkan prioritas ke lansia. Pelayan publik lebih mudah karena datanya ada. Sementara lansia agak sulit dan harus diprioritaskan,” paparnya.
Wagub mengakui, vaksinasi pada lansia bisa saja menemui kendala, seperti keterbatasan gerak sehingga membutuhkan pendamping untuk hadir ke tempat vaksinasi.
Baca juga: Dapat Sumbangan Vaksin Sinopharm, Niger Mulai Vaksinasi Massal
Kendala lainnya, akses dan biaya menuju tempat vaksinasi. Dengan begitu, perlu upaya untuk mendekatkan lansia ke tempat vaksinasi, misalnya door to door, memobilisasi mereka secara kolektif, dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin kembali mengingatkan agar pemerintah kabupaten/ kota secara massif meningkatkan tracing di lapangan. Pasalnya, kasus kematian akibat Covid-19, meski terjadi penurunan, tapi masih sedikit penurunannya. Padahal, kasus terkonfirmasi yang dirawat maupun diisolasi mandiri menurun.
Dijelaskan, dari analisis tim ahli, yang menduga adanya keterlambatan deteksi infeksi Covid-19. Bisa jadi, orang tanpa gejalanya banyak, dan tidak menyadarinya.
Baca juga: Dokter: Lansia Perlu Jarak 28 Hari Vaksin Kedua untuk Dapat Antibodi Terbaik
“Atau masyarakat jenuh dan menganggap Covid-19 seperti penyakit flu biasa. Ini yang harus kita antisipasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, hingga 22 Maret 2021 pukul 15.00 WIB, tercatat 878.105 orang SDM kesehatan, lansia, dan petugas publik yang sudah menjalani vaksinasi pertama.
Atau 15,94 persen dari sasaran 5.508.595 orang pada ketiga golongan tersebut. Sementara, untuk vaksinasi kedua baru 390.118 orang (7,08 persen).
Baca juga: 170.000 Lansia Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19 di Magelang
Menurutnya, prioritas vaksinasi tahap kedua ini adalah lansia. Mengingat ketersediaan vaksin yang masih terbatas, vaksinasi petugas publik diprioritaskan bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas, sehingga vaksinasi lansia dapat diprioritaskan.
“Hari ini (Selasa, 23/3/2021) kami sudah mendistribusikan 45 ribu vial vaksin, atau 450 ribu dosis ke kabupaten/ kota. Kami minta penggunaannya disesuaikan dengan kebijakan ini, dengan prioritas lansia,” tegas Yulianto.
Ditambahkan, alokasi vaksin dilakukan secara bertahap ditentukan berdasar proporsi vaksin lansia yang tercatat di sistem P-Care. Karenanya, dia meminta masing-masing kabupaten/ kota membuat perencanaan untuk menyelesaikan vaksinasi tahap kedua, khususnya lansia, paling lambat Juni 2021.
Baca juga: Jokowi Ingin Metode Drive Thru Diterapkan untuk Percepat Vaksinasi Covid-19
“Vaksinasi lansia perlu diakselerasi. Sebab, lansia yang sudah divaksin baru sepertiga dari pelayan publik, sementara risiko kesakitan dan kematian lansia jauh lebih besar,” paparnya. (*)
editor: ricky fitriyanto