SEMARANG – Lambatnya komunikasi antar partai politik jelang Pilgub Jawa Tengah 2018 membuat Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jateng, Mashuran Samsurie kecewa. Keadaan ini membuat partai berlambang Kabah tersebut bergerak lebih aktif.
“Sampai saat ini koalisi belum terbentuk. Calon juga masih malu-malu. Baru Sudirman Said, Ferry Juliantono, dan Marwan Jafar yang tegas menyatakan maju,” jelasnya di Gedung DPRD Jawa Tengah, Jumat (27/10/2017). Padahal, di awal konstelasi politik meningkat sejumlah ketua partai di Jawa Tengah menyatakan diri siap maju menjadi calon gubernur.
Masruhan mengatakan PPP sebenarnya berharap ada calon dari Jawa Tengah, bukan drop-dropan dari pusat. “Nama yang ada saat ini kan semua dari Jakarta. Hanya PPP yang konsisten mengusung calon lokal yakni Ahmad Muqowam, Marzuki, dan Abu Nafid,” terangnya. Marzuki dan Abu Nafid bahkan telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon wakil gubernur di PDIP.
“Mereka mengambil formulir atas rekomendasi. Ini sesuai araha Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang ingin membentuk koalisi semangka antara PDIP dan PPP,” jelasnya.
Koalisi tersebut adalah gambaran bersatunya nasionalis dan kaum santri yang banyak terdapat di Jawa Tengah. Tampilnya kader lokal tersebut, menurutnya, menjadi bukti keberhasilan kaderisasi partai.
Meski begitu, pihaknya menyadari PPP tidak bisa mendikter partai lain, termasuk PDIP. Karenanya, jika koalisi dengan PDIP tidak terwujud PPP telah menyiapkan skenario lain. “Politik kan serba dinamis. Intinya kan kita baik dengan semua. Ini tadi juga ada masukan dari Haji Lulung ada nama Sudirman Said, nanti juga kita pertimbangkan,” paparnya. (*)
Editor: Ismu Puruhito