SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengunjung Festival Kota Lama Semarang 2019 resah dengan adanya sejumlah parkir liar di sekitar lokasi acara. Pasalnya, selain tidak bisa menunjukkan karcis parkir resmi, tarifnya juga selangit.
Salah satunya diungkapkan Agus Budi Santoso, salah satu peserta Live Sketch-Arsisketur yang memarkir kendaraannya di Jalan Kepodang, Kota Lama. Dia mengaku sudah sering mengikuti kegiatan di tempat tersebut. Tapi baru kali ini ditarik biaya parkir.
“Tadi saya parkir di tempat biasa, di depan Gedung Monod Diephuis. Pas mau pulang tiba-tiba ada yang mendatangi saya, memintai uang buat parkir. Saya kaget,” jelas Agus, saat dimintai keterangan, Minggu (15/9/2019).
Keheranan Agus bertambah setelah mendengar tarif yang diminta tukang parkir. “Setahu saya parkir paling mahal di Kota Lama Rp 3.000, tapi ini tadi diminta Rp 5.000,” imbuh Agus yang membawa kendaraan roda dua.
Agus pun mengaku sempat adu mulut dengan tukang parkir yang masih muda tersebut. “Pas tak tanya juga gak punya karcis parkir. Nggak pakai rompi (parkir) juga. Kaya preman aja, tiba-tiba malak,” ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi, tukang parkir yang berjaga di sepanjang Jalan Kepodang mengakui bahwa dirinya tidak memiliki kartu parkir dan karcis. Saat ditanya, dia mengaku bernama Andra.
Dia mengaku hanya disuruh oleh seseorang yang sudah biasa mengurusi parkir. Namun, ia enggan menyebutkan siapa orang tersebut.
“Aku nggak tahu apa-apa kok. Pokoknya cuma disuruh jaga bagian sini,” celetuk Andra.
Begitu pula dengan tukang parkir di Jalan Empu Tantular, Kota Lama. Dia juga mengaku hanya disuruh oleh rekan parkir lain. Namun, ia tak mau menyebut siapa rekannya, termasuk siapa nama dirinya.
“Saya parkir baru dari kemarin, kok. Kalau sekarang memang belum ada karcis, tapi ini lagi diurus katanya,” ungkap dia. (*)
editor : ricky fitriyanto