in

Ngesti Dukung Deswita Samirono Dikembangkan Jadi Deswita Unggulan Daerah

H Ngesti Nugraha saat mengunjungi Samirono Fair 2024, di Rest Area Desa Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Rabu (2/10/2024)

UNGARAN (jatengtoday.com)—Calon bupati Semarang, H Ngesti Nugraha kagumi inovasi dan kreativitas warga Desa Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang mampu mengkolaborasi beragam potensi yang ada di desanya sebagai daya tarik kunjungan wisata.

Bahkan masyarakatnya mampu mewujudkan desa wisata (deswita) Samirono, dengan daya tarik unggulan desa mandiri energi, melalui pemanfaatan biogas yang dihasilkan dari kandang ternak komunal maupun kandang perorangan warga.

Dengan pemanfaatan gas dari kotoran ternak ini, warga Desa Samirono mampu mensubstitusi penggunaan energi yang berasal dari fosil (gas LPG) dengan energi yang lebih ramah lingkungan  dari limbah ternak.

“Ini menjadi keunikan Deswita Samirono yang tidak banyak dimiliki oleh desa wisata lain,” ungkap Ngesti Nugraha, saat menyambangi Kegiatan Samirono Fair 2024, di Rest Area Desa Samirono, Kecamatan Getasan, Rabu (2/10/2024)

Menurutnya, Desa Samirono Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menjadi salah satu desa wisata unggulan yang memiliki karakteristik unik. Desa ini menjadikan energi baru terbarukan (EBT) sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

Ia pun sepakat jika deswita Samirono ini terus dikembangkan sebagai salah satu deswita dengan unggulan edukasi pemanfaatan EBT di Kabupaten Semarang. Karena keunikan serta kekhasan daya tarik yang ditawarkannya.

Hingga saat ini, masih lanjut Ngesti, di Kabupaten Semarang telah dikembangkan –sedikitnya– 75 deswita, dengan berbagai macam karakteristik, potensi unggulan serta daya tarik yang ditawarkannya.

Namun karena pandemi global Covid-19 beberapa waktu lalu, ada deswita yang sementara stagnan dan ada yang bangkit dan terus berkembang. Deswita Samirono ini termasuk salah satu yang masih berkembang.

Bahkan bersamaan dengan hajat Samirono Fair kali ini, juga ada kegiatan live ini rombongan SMA dari DKI Jakarta sebanyak 250 orang. Ini menunjukkan potensi dan keunikan yang ada di Desa Samirono sangat diminati.

“Karena potensi unggulannya di bidang kemandirian energi, ragam potensi desa serta kondisi alam lereng gunung Merbabu yang asri dan nyaman,” tegasnya.

Ngesti Nugraha menambahkan, untuk menambah ragam daya tarik kunjungan wisatawan juga bisa dikembangkan wisata agro buah- buahan. Konsepnya wisatawan datang dan mereka juga bisa memetik sendiri buah- buahan, seperti durian, jeruk, manga atau buah- buahan lainnya.

“Karena potensi pengembangan agrowisata buah- buahan di Desa Samirono ini masih sangat terbuka. Terlebih juga didukung cuaca yang sejuk khas kawasan pegunungan,” tegas Ngesti Nugraha.

Kepala Desa Samirono, Slamet Juriono mengungkapkan, setidaknya ada 135 rumah warga yang saat ini sudah memanfaatkan biogas untuk mencukupi kebutuhan energi rumah tangga. “Warga kami sudah lama meninggalkan gas LPG dan beralih ke biogas ini,” jelasnya.

Juriono mengatakan, biogas tersebut berasal dari kotoran hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam dan dari peternakan babi serta limbah dari kebun maupu lahan pertanian warga. Limbah- limbah ini selanjutnya diolah dan disalurkan ke rumah- rumah warga dalam bentuk biogas.

Sejauh ini, biogas yang dihasilkan mampu mencukupi untuk kebutuhan energi harian. Karena biogas yang dihasilkan juga stabil dan cukup aman. “Sehingga warga semakin nyaman menggunakan,” lanjut Slamet.

Di Deswita Samirono, lanjutnya, selain edukasi pemanfaatan biogas, wisatawan juga bisa belajar mengolah berbagai macam produk berbahan dasar susu, menikmati wisata agro dan juga belajar pemanfaatan sampah untuk pupuk organik.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras warga, masih kata Slamet, setiap tahun Pemerintah Desa (Pemdes) juga dilaksanakan Samirono Fair.

Kegiatan ini tidak saja menampilkan potensi pariwisata desa, namun juga ragam hasil peternakan, pertanian, perkebunan serta produksi UMKM serta berbagai macam potensi seni budaya warga desanya.

“Harapannya, seluruh potensi dari berbagai sektor bisa ditampilkan dan diperkenalkan kepada masyarakat luar,” tegas Slamet. (*)