in

Nelayan Semarang Tak Bisa Melaut karena Ombak Besar, Perahu Banyak yang Rusak

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kondisi alam sedang tidak berpihak pada nelayan di Kota Semarang. Musim angin baratan menyebabkan gelombang air laut semakin tinggi sehingga menyulitkan nelayan mencari nafkah.

Salah satu nelayan Tambakrejo, Marzuki mengaku sudah tak melaut sejak Desember 2020 lalu. Sampai saat ini ombak masih tinggi. “Terpaksa libur dulu, ombak besar,” ucapnya, Jumat (29/1/2021).

Beruntung perahunya disandarkan di sungai Banjir Kanal Timur sehingga aman. Nelayan yang menyandarkan perahu atau kapalnya di kawasan Tambaklorok banyak yang rusak lantaran diterpa ombak.

Menurut informasi yang dihimpun, ada 60-an dari 300-an perahu yang terdampak. Bahkan, pada awal Desember 2020, tanggul penahan ombak sepanjang 500 meter di Kampung Bahari Tambaklorok juga ikut hancur.

Salah satu nelayan Tambaklorok, Hartono mengatakan, banyak nelayan yang resah karena di tempatnya belum ada groin untuk memecah ombak yang mengarah ke tempat bersandar perahu.

“Kalau ombak besar langsung ke pinggir pantai, akhirnya antar perahu nelayan saling berbenturan. Akibatnya perahu nelayan ada yang rusak, tenggelam. Sudah tidak bisa melaut ditambah biaya perbaikan perahu,” keluhnya.

Menurut dia, bantuan dari pemerintah maupun lembaga sosial sudah lumayan banyak yang masuk ke nelayan maupun warga Tambaklorok.

Sementara itu, nelayan lain, Mashur menyoroti dampak rusaknya tanggul terhadap rumah warga. Sejak jebol, ombak memaksa masuk ke permukiman. Sehingga menyebabkan sekitar 80 KK mengungsi. (*)

 

editor: ricky fitriyanto 

 

Baihaqi Annizar