in

Musik Dangdut dan Rock Dilarang, Taman Indonesia Kaya untuk Kesenian Tradisional

SEMARANG (jatengtoday.com) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan Taman Indonesia Kaya dibangun khusus untuk memberi ruang kegiatan kesenian tradisional khas Indonesia.

Pengelola bakal menggandeng Dewan Kesenian Semarang (Dekase) untuk menghidupkan kegiatan di Taman Indonesia Kaya secara rutin setiap malam minggu. Berbagai potensi kesenian tradisional khas Indonesia diharapkan bisa dimunculkan.

“Yang boleh tampil kesenian-kesenian khas Indonesia. Dangdut enggak lah, musik rock nggak lah, kalau misalnya musik rock Bahasa Jawa gimana pak? Tetap enggak karena basic musik rock bukan dari Indonesia. Saya rasa lebih banyak memunculkan semangat budaya bangsa,” kata Hendi usai meresmikan Taman Indonesia Kaya atau Taman KB Semarang, Rabu (10/10/2018) malam.

Menurutnya, kesenian dan kebudayaan di Kota Semarang cukup aktif. Sebab, dilihat dari sisi sejarah, Semarang merupakan wilayah pesisir yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang khas.

“Tariannya cukup rancak. Banyak budaya tradisional yang mencerminkan karakteristik masyarakat pesisir. Dekase nanti harus memberikan masukan mengenai kesenian dan budaya di Kota Semarang,” katanya.

Taman Indonesia Kaya meski pengelolaannya dilakukan oleh Pemkot Semarang dan Djarum Foundation, tetapi juga melibatkan para pelaku seni di Kota Semarang, terutama Dekase secara aktif. Sehingga bisa menciptakan bibit seniman asli Semarang. “Harapannya bisa menjadi seniman nasional maupun internasional,” katanya.

Hendi berharap, semua pihak bisa bekerjasama untuk membuat kegiatan yang menghidupkan Kota Semarang. “Silakan saja bareng-bareng melakukan aktivitas bersama yang menguntungkan semua pihak. Potensi festival? Kenapa enggak, bisa saja, sepanjang ada pihak yang konsisten di dalam persoalan pendanaan dan konsisten pengembangan seni,” katanya. (*)

editor : ricky fitriyanto