SEMARANG (jatengtoday.com) – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi mengomentari pernyataan Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengenai kekisruhan Partai Demokat yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @dr_moeldoko.
Dalam unggahan tersebut, Moeldoko menyebut alasan dirinya menerima untuk dipinang menjadi ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Pernyataan tersebut dianggap Yoyok Sukawi harus diintrospeksi oleh Moeldoko. Pasalnya, perkataan Moeldoko yang menyangkutpautkan dengan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 justru tidak berkaitan dengan situasi riil di lapangan.
Baca juga: Kemenkumham Tunggu Kelengkapan Dokumen KLB Demokrat dalam Seminggu
“Pernyataannya aneh dan lucu. Di situ KSP mengatakan bahwa ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045. Apa sangkut pautnya?,” ucapnya di Semarang, Senin (29/3/2021).
“Justru sikap beliau yang melakukan kudeta dengan seenaknya itu yang harusnya menjadi ancaman. Ancaman bagi sistem demokrasi di Indonesia,” imbuhnya.
Sebelumnya, Moeldoko di Instagram pribadnya memang mengatakan bahwa arah demokrasi di tubuh Partai Demokrat sudah bergeser dan ada situasi khusus menjelang pertarungan politik di 2024.
View this post on Instagram
Baca juga: Moeldoko: Radikalisme Sudah Masuk Partai Politik
“Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” kata Moeldoko di Instagram pribadinya.
Selain itu, Yoyok Sukawi juga mempertanyakan pernyataan Moeldoko yang menyebut dirinya telah didaulat untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat.
“Yang mendaulat itu siapa? Kader yang sudah dipecat? Kan nggak bisa. Ayo introspeksi diri aja. Demi kehidupan demokrasi kita yang lebih baik. Kalau memang ada keinginan menjadi ketua umum partai, monggo bikin partai baru saja dengan kader-kader yang sudah dipecat dari Partai Demokrat,” tandas Yoyok Sukawi. (*)
editor: ricky fitriyanto