SEMARANG (jatengtoday.com) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengapresiasi penyelenggaraan Seri I Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di Semarang. Tingginya animo penonton membuktikan bola basket semakin diminati oleh masyarakat.
Menpora Zainudin Amali secara resmi membuka gelaran IBL Pertamax 2020 di GOR Sahabat Semarang, Jumat (10/1/2020) malam. Politikus Golkar itu dibuat terkesima dengan antusiasme penonton yang memenuhi venue.
“IBL 2020 Seri Semarang, saya kira luar biasa. Biasanya pertandingan awal-awal dan digelar di Jumat itu sepi. Ini saya kaget, Jumat, laga awal tapi ramai. Ini pertanda positif bahwa olahraga basket semakin diminati masyarakat,” kata dia.
Seri I di Semarang digelar selama tiga hari, 10-12 Januari. Pada hari pertama ada tiga pertandingan yang dipentaskan, yakni Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja melawan tim debutan Louvre Surabaya, dilanjutkan NSH Jakarta versus Satria Muda Pertamina dan tuan rumah Satya Wacana Salatiga melawan Amartha Hangtuah.
Ketua Komisi II DPR RI periode 2014-2019 itu menegaskan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh kepada semua pihak yang berkomitmen untuk memajukan olahraga di Tanah Air.
“Pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasi upaya pengurus Perbasi dan IBL dalam menyelenggarakan kompetisi seperti ini, dan bola basket salah satu kompetisi yang sudah tertata. Tentunya kami berharap agar bisa ditingkatkan lagi, sehingga bisa memberikan tontonan berkualitas kepada masyarakat,” tandasnya.
Dia juga berterima kasih kepada pemerintah daerah terutama Jawa Tengah dan Kota Semarang yang sudah memberi fasilitas pembuka IBL Pertamax 2020 ini.
Ada yang berbeda pada penyelenggaraan IBL tahun ini. Untuk pertama kalinya, kompetisi kasta tertinggi itu diikuti oleh Timnas bola basket Indonesia yang memakai nama Indonesia Patriot yang disiapkan untuk berlaga di FIBA World Cup 2023.
Mereka bakal bersaing dengan sembilan kontestan lainnya, yakni Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja, Louvre Surabaya, NSH Jakarta, Satria Muda Pertamina, Satyawacana Salatiga, Amartha Hangtuah, Pasific Caesar Surabaya, Prawira Bandung dan Pelita Jaya Basketball.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah mengatakan, format kompetisi musim ini juga sedikit mengalami perubahan. Dengan masuknya Timnas maka 10 tim dijadikan menjadi satu grup.
“Sistem lainnya masih sama. Tahun ini ada 8 seri, kemudian playoff, semifinal dan final. Enam tim teratas berhak lolos ke playoff, kecuali Timnas yang nantinya akan digantikan oleh tim di peringkat tujuh,” kata dia. (*)
editor : tri wuryono
in Olahraga