in

Mengaku Sopirnya Disergap dan Ditodong Senpi, Pengamat Anggap Pengakuan Sudirman Said Janggal

SEMARANG (jatengtoday.com) – Cerita Cagub Jateng Sudirman Said tentang sopirnya yang disergap lima kendaraan dengan penumpang bersenjata api di jalan tol dalam perjalanan dari Jakarta ke Semarang, beberapa waktu lalu dinilai janggal. Sebab, sebagai korban kriminal, Sudirman enggan melapor ke polisi.

Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono menilai keterangan yang dipaparkan Sudirman janggal. Pertama, mengapa membawa uang untuk konsumsi saksi secara manual.

“Bawa uang segitu malam-malam, apa relevansinya? Lagipula ini kan zaman modern. Misal memang harus manual, kenapa tidak pakai pengawalan petugas keamanan?” jelasnya ketika dihubungi, Jumat (29/6).

Mengenai kemasan cerita Sudirman yang menuding ada pihak yang berniat mencoreng demokrasi, itu memang praktik riil ranah politik di lapangan. Tapi dengan catatan, jika statemen hanya dari satu pihak, tentu tidak bisa jadi alat bukti hukum. Karena itu, Teguh mendorong agar tim Sudirman Said membawanya ke proses hukum.

“Tapi itu bisa jadi simalakama. Bawa uang banyak, alasannya untuk konsumsi saksi di TPS. Malah bisa disangka ada money politics,” tuturnya.

Selain itu, tambahnya, Sudirman juga tidak bisa menggiring opini publik, jika pelaku penyergapan itu didalangi lawan politiknya. Sebab, Sudirman menduga, penyergapan itu merupakan sabotase politik. “Memangnya ada jaminan, kalau tidak terjadi penyergapan, Sudirman bisa menang di Pilgub Jateng 2018?” tanyanya.

Seperti diketahui, mantan Menteri ESDM pasangan itu menyebutkan, kejadian penyergapan terjadi mendekati masa tenang kampanye. Tapi untuk menghormati dan menjaga kondusivitas jelang pencoblosan, maka dirinya tidak bersuara kepada media.

Diceritakan, sopir yang disergap menggunakan kendaraan pribadi milik Sudirman. Saat dicegat, sopir itu dituduh sebagai pengguna narkoba. Sopir juga dituduh membawa uang bandar hasil transaksi narkoba. Padahal uang itu adalah sebagian hasil menggadaikan rumah Dirman.

Sopir tersebut kemudian dibawa ke suatu kantor dan disekap, mulai sekitar tengah malam pada hari Kamis (21/6), Sudirman mengaku mendapat kabar kejadian itu dari istrinya. Dia pun mengerahkan jaringan yang ada untuk mencari sopirnya, dan baru bertemu sekitar Subuh.

Setelah bernegosiasi, sopir dan uang tunai yang dibawa bisa diamankan pada Jumat (22/6) siang. Sayang dalam keterangan itu, Sudirman enggan menjelaskannya secara detail. Berapa nominal uang dan siapa oknum yang melakukan kekerasan terhadap orang-orang tim sukses pemenangannya, termasuk detail lokasi kejadian itu. (ajie mahendra)

editor : ricky fitriyanto

Ajie MH.