SEMARANG (jatengtoday.com) – Ini menjadi moment paling bersejarah dalam kehidupan Saputra (30). Terpidana 4 tahun kasus narkotika itu membuktikan keseriusannya untuk menikahi kekasihnya, Sari. Tekadnya bulat. Dengan Maskawin uang Rp 100 ribu dan seperangkat alat salat, pasangan ini melangsungkan akad nikah di Aula Joglo Ageng Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, Selasa (13/9/2022).
Prosesi akad nikah berlangsung sederhana. Saputra dengan tegas mengucapkan sumpah setia di depan penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngaliyan dan saksi dari keluarga kedua mempelai serta petugas Lapas.
Saat penghulu menyatakan pasangan ini sah sebagai suami istri, suasana mendadak mengharu biru. Sari yang semula berbinar dengan mengenakan baju kebaya berwarna putih mendadak tak mampu menahan air mata.
Kepala Lapas Semarang, Tri Saptono Sambudji mengatakan bahwa pernikahan di Lapas merupakan hak narapidana sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
“Prosesi akad nikah tersebut dapat terlaksana apabila syarat substantif dan administrasi dipenuhi dengan lengkap. Pernikahan tersebut atas permohonan nikah dari keluarga penjamin mempelai dan izin menikah di Lapas dari KUA Kecamatan Ngaliyan,” jelas Tri.
Pernikahan narapidana ini juga telah melewati proses persetujuan anggota sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan. “Yang bersangkutan dinyatakan layak untuk melaksanakan pernikahan,” katanya.
BACA JUGA: Usai Nikah, Napi yang Akad di Lapas Semarang Ini Masih Harus LDR
Saputra mengaku sangat bahagia bisa melaksanakan pernikahan meski di dalam Lapas. Dia melengkapi semua persyaratan dengan Maskawin seperangkat alat salat dan uang Rp 100 ribu. Sari pun menerimanya.
“Bahagia rasanya karena diizinkan menikah setelah berpacaran dengan Sari, kurang lebih 1 tahun,” ungkap terpidana 4 tahun kasus narkotika itu.
Dia mengaku, keseriusan untuk menikahi Sari memang telah direncanakan tahun ini. Namun ia tersandung kasus narkoba sebelum akhirnya mendekam di balik jeruji besi.
“Saya meniatkan menikah di Lapas agar pernikahan segera disahkan. Saat ini telah terlaksana,” kata pria yang dalam moment bersejarah tersebut mengenakan baju lurik adat jawa lengkap dengan jarik dan blangkon.