SEMARANG (jatengtoday.com) – Meski telah lebih dari satu bulan berlalu, aksi solidaritas penggalangan bantuan untuk korban gempa-tsunami Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, masih terus dilakukan di berbagai daerah.
Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (ACT Jateng) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) mengirimkan bantuan logistik sebanyak lima truk. Pemberangkatan dilakukan di serambi Masjid Raya Al-Muhajirin Banyumanik, Jumat (26/10/2018).
“Bantuan tersebut merupakan penggalangan dari berbagai elemen seperti BUMN, perusahaan swasta, komunitas dan masyarakat Jawa Tengah, ada dari Cilacap, Kendal, Pati, Salatiga, Semarang dan sekitarnya,” kata Kepala Cabang ACT Jawa Tengah, Sri Suroto.
Dikatakannya, ini merupakan pemberangkatan bantuan tahap dua. Tahap pertama telah diberangkatkan tujuh truk bantuan logistik, awal Oktober lalu. Bantuan logistik tahap pertama didistribusikan untuk 74 titik posko ACT di Palu, Sigi dan Donggala.
“Memasuki masa recovery ini kami mengirimkan lagi lima truk logistik, semoga bisa meringankan beban masyarakat Palu dan sekitarnya” katanya.
Lima truk tersebut, lanjutnya, berangkat dari Semarang menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Muatan logistik akan dinaikkan ke kapal kemanusiaan ACT yang telah bekerjasama dengan PT ASDP Indonesia Fery.
“Logistik seperti beras, minyak, air mineral, terpal, pakaian baru, perlengkapan kebersihan diri dan lainnya akan diangkut kapal menuju pelabuhan Pantoloan di Palu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Raya Al-Muhajirin Defri Alfiandi, mengapresiasi aksi solidaritas yang diinisiasi ACT. “Kami juga bersedih atas musibah yang menimpa saudara kita di Palu dan sekitarnya. Mari bersama-sama dalam kebaikan menularkan kepedulian,” katanya.
Dikatakannya, Masjid Raya Al-Muhajirin selain menyediakan tempat, juga menyumbangkan dana pengumpulan kotak infak Sholat Jumat. “Bantuan tersebut untuk membantu pembangunan shelter hunian terpadu di Kota Palu,” katanya.
Hingga saat ini, gempa, tsunami disertai likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala pada Jumat sore, 28 September 2018, menurut data tim ACT di lapangan tercatat 2.113 orang meninggal, 16.335 lainnya dinyatakan hilang, dan 281.981 warga masih mengungsi. Demi memberikan penghidupan yang layak untuk korban bencana, semua bantuan logistik dari berbagai cabang ACT di Indonesia akan terus di didistribusikan tim relawan MRI hingga daerah pelosok di Palu, Sigi dan Donggala. (*)
editor : ricky fitriyanto