SEMARANG (jatengtoday.com) – Mahasiswa KKN Alternatis 2B Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengadakan Training Pengolahan Kerupuk Singkong (Tralapusing) di Dusun Truko, Desa Branjang, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pekan lalu.
Koordinator Mahasiswa KKN Alif Ajibuana menjelaskan, training tersebut dilakukan mengingat komoditas unggulan di Desa Branjang adalah singkong. Sebagian masyarakat di sana sebenarnya sudah ada yang membuat olahan dari singkong untuk dijual.
“Akan tetapi pengolahannya belum ada variasi yang lebih menarik baik dari rasa maupun warnanya. Pengemasan produknya pun juga masih menggunakan plastik biasa,” jelas Alif dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/11/2019).
Karena itu, pihaknya menggagas pelatihan yang selaras dengan potensi pemberdayaan desa. Alif beserta rekannya melihat bahwa pengolahan singkong yang ada masih dapat dioptimalkan.
Dia menjelaskan, pengolahan kerupuk singkong ditambah dengan pewarna organik sari wortel yang mengandung vitamin A. Selain sehat dikonsumsi, upaya ini sekaligus sebagai pengganti bahan pewarna sintesis yang berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Menurutnya, sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Branjang yang memiliki usaha kerupuk singkong. Baik yang sudah berbentuk industri maupun olahan dalam skala rumah tangga.
“Kami berharap training ini dapat mengoptimalkan pengolahan singkong dan mampu menunjang perekonomian masyarakat di desa ini,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Inayah mengaku senang dan mengucapkan terima kasih atas apa yang telah diberikan. Sebab, dia beserta peserta lainnya mendapat wawasan dan ilmu baru.
“Ya senang lah. Semoga ilmu yang saya dapatkan ini nanti bida saya optimalkan untuk usaha saya,” pungkasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto