in

LBH Rupadi Buka Layanan Cyber Counseling untuk Warga yang Stres Gara-gara Corona

SEMARANG (jatengtoday.com) – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rupadi membuka layanan Cyber Counseling bagi masyarakat yang mengalami kepanikan, kecemasan, dan stres akibat maraknya pemberitaan wabah Covid-19.

Asisten Bidang Non Litigasi LBH Rupadi, Sudiyono, mengatakan, program tersebut nantinya dibuka dalam 4 konsep. Yakni melalui group WhatsApp sebagai media saling tukar pendapat, kemudian chat WA, layanan telepon, serta video call.

Pihaknya sudah menerjunkan 3 alumnus Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB) maupun Bimbingan Konseling (BK) dari Universitas PGRI Semarang dan Universitas Negeri Semarang.

“Mereka adalah Tulus Wardoyo, R Marsudi, dan Sasetya Bayu Effendi, ditambah seorang psikolog,” ungkap Sudiyono, Minggu (29/3/2020).

Menurutnya, program Cyber Counseling dipandang tepat di tengah maraknya pemberitaan tentang Covid-19. Pihaknya ingin meminimalisir dampak buruk yang kadang timbul di masyarakat akibat pemberitaan tersebut.

Program diberikan secara gratis hingga batas waktu membaik. Masyarakat bisa menghubungi nomor WA 0896-6563-7061. Kalau kondisi sudah membaik, layanan bakal dilakukan di kantor LBH Rupadi.

Sudiyono menjelaskan, program tersebut diluncurkan Sabtu (28/3/2020) dengan penyebaran pamflet melalui berbagai media sosial. Berdasarkan catatan LBH Rupadi, hingga hari ini sudah ada 12 orang yang curhat terkait masalah Covid-19.

“Macam-macam curhatnya. Ada yang curhat ketakutan kalau keluarganya terjangkit dan meninggal, sehingga tidak bisa menemani sampai makam, ada juga tanya apakah ada obatnya, dan banyak lagi,” ungkap Sudiyono.

Terapkan Prinsip Kerahasiaan

Penanggung jawab Cyber Counseling LBH Rupadi, Tulus Wardoyo, menambahkan, pelaksanaan progran itu nantinya tetap akan menggunakan prinsip konseling. Yaitu menjaga kerahasiaan proses konseling, terlebih-lebih kondisi yang dialami konseli atau klien.

Dengan begitu, katanya, proses konseling hanya diketahui oleh konseli dan konselor maupun pihak lain yang terkait. Namun tetap tergantung pada kebutuhan dan persoalan konseli.

“Jadi pihak lain yang tidak terkait kami pastikan tidak akan mengetahuinya, artinya semua tetap kami rahasiakan. Niat kami hanya ingin membantu mengatasi kecemasan dan stres, minimal masyarakat tidak panik,” ucap Tulus.

Adapun layanan komunikasi dibuka dari Senin hingga Rabu. “Sementara terbatas, karena tenaga konselornya juga minim. Namun kalau sudah sepakat antara konselor dan klien nanti bisa saling atur sendiri komunikasinya,” tandasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto