SEMARANG (jatengtoday.com) – Jateng sudah punya 338 kampung iklim. Program Kampung Iklim (Proklim) ini merupakan upaya dalam mengurangi pemanasan global.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng, Teguh Dwi Paryono menjelaskan, pihaknya memang menaruh perhatian khusus terkait fenomena pemanasan global.
Dikatakan, Proklim merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak 2016. Program ini ditindaklanjuti Jateng dengan membuat kampung iklim di 35 kabupaten/kota. Hingga saat ini, sudah ada 338 kampung iklim di Jateng.
Teguh menjelaskan, Proklim menjadi upaya nyata dalam mengurangi pemanasan global. Kegiatan yang dilakukan di antaranya penanaman pohon, dan tidak membuang sampah sembarang.
Menurutnya, Proklim memberikan dampak yang luas untuk menjaga lingkungan menjadi lebih baik.
“Kalau untuk Proklim itu, kebetulan kita progresnya paling bagus. Salah satu dari kegiatan Proklim itu adalah mengurangi kenaikan temperatur suhu, dan salah satu tugasnya adalah menggerakkan kegiatan yang sifatnya eco. Kita bentuk masyarakat atau komunitas yang membatik dengan eco-print,” kata Teguh, Senin (9/9/2019).
Untuk menambah jumlah kampung iklim di Jateng, pihaknya telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah perusahaan dan pemerintah desa. Targetnya, akan ada 700 kampung iklim di Jateng. Bahkan, BUMDes juga diarahkan untuk bisa mengelola lingkungan dengan baik.
“Kami akan terus tingkatkan keberadaan kampung iklim di Jateng. Dengan jumlah saat ini, Jateng menjadi daerah yang memiliki kampung iklim terbanyak di Indonesia,” jelasnya.
Pihaknya terus mendorong setiap kabupaten/kota untuk menggali daerahnya masing-masing terkait dengan keberlangsungan Proklim.
“Tiap tahun kita lombakan, untuk peningkatan akreditasi dari kampung Proklim ini,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto