SEMARANG (jatengtoday.com) – Puluhan korban penggusuran Kampung Cebolok, Kelurahan Sambirejo, Kota Semarang kebingungan mencari tempat pengungsian sementara.
Saat ini, sekitar 70 warga masih tinggal di bawah tenda yang didirikan di tengah reruntuhan bangunan. Namun, mereka sudah tidak tahan karena terus mendapat desakan agar segera pindah.
“Didatangi preman terus, disuruh pergi. Tapi kami bingung mau tinggal di mana lagi,” ujar perwakilan warga, Eko Ariyadi (50), Minggu (21/2/2021).
Sebagian korban penggusuran memilih untuk mencari kos atau tinggal di rumah kerabatnya. Namun, kata Eko, yang kini masih tersisa adalah warga yang notabene kekurangan dalam hal ekonomi dan tak punya saudara lagi untuk dimintai tolong.
“Mau tidak mau ya kami harus pergi, nyari tempat pengungsian yang lain. Nanti kami dirikan tenda seadanya. Tapi ini belum tahu mau kemana,” keluhnya.
Eko dan warga lain berharap segera mendapat bantuan, baik dari pemerintah maupun pihak luar. “Kasihan ada orang tua, ada anak kecil. Tapi mau gimana lagi,” imbuhnya.
Konflik Lahan
Sebelumnya, terjadi tarik ulur kepemilikan lahan Kampung Cebolok. Lokasinya tak jauh dari kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Akhirnya, tim gabungan Satpol PP Kota Semarang melakukan pembongkaran terhadap 134 rumah di kampung tersebut.
Penggusuran tersebut berlangsung pada Kamis (18/2/2021) lalu. Sempat terjadi bentrok fisik antara sejumlah warga dengan tim Satpol PP.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menyebut bahwa eksekusi ini telah melewati berbagai tahapan. Mulai dari penyegelan hingga pembongkaran. (*)
editor: ricky fitriyanto