BANTEN (jatengtoday.com) – Masyarakat Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih terisolasi karena jembatan penghubung antarkecamatan Cipanas-Sobang-Cibeber terputus. Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga hari sejak banjir bandang yang menyapu wilayah tersebut pada Rabu (1/1/2020) pagi.
“Kami memfokuskan tim evakuasi dapat menyelamatkan warga yang terjebak bencana alam itu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi, Jumat (3/1/2020).
Tim evakuasi yang melibatkan Kopassus, Basarnas, Brimob, BPBD Kabupaten Lebak dan Banten serta relawan memfokuskan penanganan warga yang tinggal di lokasi terisolasi di sejumlah perkampungan di Kecamatan Lebak Gedong. Untuk menembus lokasi itu, petugas terpaksa melintasi Jalan Muncang yang jarak tempuhnya cukup jauh.
Masyarakat di daerah terisolasi, katanya, membutuhkan penanganan khusus. Mereka berada di aliran Sungai Ciberang, perbukitan, dan pegunungan yang rawan longsor. Lokasinya di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Kondisi seperti itu, kata dia, cukup rawan terjadi bencana susulan sehingga petugas hati-hati memasuki kawasan TNGHS. “Kami berharap tim evakuasi dapat menyelamatkan warga yang terjebak bencana alam itu dengan selamat,” ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini, korban bencana alam yang dilaporkan meninggal dunia tiga orang atas nama Rizki, Uding, dan Arsad. Mereka warga Kecamatan Lebak Gedong yang hanyut saat terjadi banjir bandang.
Banjir bandang terjadi di enam kecamatan, yakni Lebak Gedong, Cipanas, Curug Bitung, Maja, Sajira, dan Cimarga sebagai bencana besar di Kabupaten Lebak. Rumah warga yang tergenang air juga mengalami kerusakan berat, sedangkan para korban tinggal di tujuh posko pengungsian. (ant)
editor : tri wuryono
in Peristiwa