in

Kiosnya Ludes Terbakar, Pedagang Pasar Jatingaleh Berharap Bantuan Pemerintah

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kebakaran yang terjadi di Pasar Jatingaleh malam tadi, menimbulkan duka yang mendalam bagi para korban. Mereka berharap adanya uluran bantuan dari pihak terkait untuk membantu mengurangi kerugian.

Pantauan di lokasi, kebakaran melahap pasar bagian utara yang menghadap ke jalan tol Jatingaleh atau bagian impres (bangunan tambahan dari pasar). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Dari 438 kios di Pasar Jatingaleh, ada 5 yang terdampak. Lima kios tersebut meliputi kios sembako, dingdong, penjahit, toko plastik, dan penjual pisang. Terparah adalah kios sembako yang sampai ludes tanpa sisa.

Salah satu pemilik kios, Erwin Royani (44) mengungkapkan, dirinya sangat kaget setelah mendapati kabar tragedi nahas tersebut. Apalagi dia baru mengetahui kejadian yang menghanguskan kiosnya pagi tadi.

“Saya syok. Saya baru ke sini tadi pagi setelah api mati. Sebenarnya dari semalem sudah ditelepon orang-orang pasar tapi jam segitu masih tidur,” ujar Erwin, Jumat (25/1/2019).

Wanita yang sehari-hari menjual bahan plastik tersebut menambahkan, kerugian yang dideritanya sekitar Rp 10 juta. Jumlah ini tergolong kecil dibandingkan dengan kerugian yang di derita rekan pedagang.

“Rugi sekitar Rp 10 juta. Hampir semua barang dagangan saya tidak bisa diselamatkan, kardus, karton, plastik, kresek, dan lain-lain hangus terbakar. Cuma ada sedikit saja yang tersisa,” bebernya.

Erwin bersama rekan terdampak lainnya berharap ada bantuan yang datang, baik dari pihak pemerintah maupun pihak Pasar Jatingaleh sendiri.

“Saya tiap hari sudah bayar uang kas, jadi saya pikir pihak pasar tidak berdiam diri. Tidak perlu 100 persen, berapapun bantuan yang diberikan akan saya terima,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Pasar Jatingaleh, Totok Supriyanto menuturkan pihaknya belum dapat memastikan akan mengganti kerugian yang diderita oleh para korban kebakaran atau tidak.

“Sejauh ini kami belum dapat memastikan soal bantuan tadi, karena nggak ada asuransi. Kalau bantuan dari pemerintah kemungkinan bangunan yang rusak akan dibangun kembali,” ujarnya.

Totok juga menambahkan uang pungutan yang dibebankan kepada para pedagang bukan merupakan uang kas. “Uang pungutan atau retribusi itu merupakan PAD yang langsung disetor rekening dari juru pungut. Jadi, itu kewajiban yang memang harus dibayarkan setiap hari,” ungkapnya.

Untuk diketahui, kebakaran kios yang terjadi dini hari tadi, menimbulkan kerugian sedikitnya Rp 673 juta. (*)

editor : ricky fitriyanto