in

Kini di Kota Lama Ada Becak Wisata, Ini Rute dan Tarifnya

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kini di kawasan Kota Lama Semarang terdapat Becak Wisata yang siap mengantar para wisatawan berkeliling. Tarif yang ditawarkan disesuaikan dengan rute perjalanannya.

Jalur Becak 1 akan mengantar ke 21 tempat di Kota Lama yang memiliki nilai sejarah tinggi. Dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Tarif paketnya Rp 75 ribu per becak. Satu becak bisa membawa lebih dari 1 orang.

Jalurnya melewati Taman Srigunting (Paradeplein), Gereja Blenduk, Jiwasraya (eks Kantor NILLMIJ), PT Perusahaan Perdagaan Indonesia (eks Borsumij), Ikan Bakar Cianjur, Galeri Kreatif Semarang (De Telegraaf Kantoor), dan Bank Mandiri (eks Nederlandsche Handel Maatschappij)

Juga ke Kantor Semarangsche Handelsvereeninging, PT Phapros (Koloniale Bank), PTPN XV (eks Cultuur Maatschappij Der Vorstenlanden), Aset Bank Niaga (Spaarbank), Arsip Bank Mandiri (eks Escompto Bank), Monod Diephuis & Co, serta Tembok Akar.

Selain itu juga ke Soesman Kantoor, PT Phapros (eks Oei Tiong Ham Bankvereenenging), Hero Coffee, Restoran Pringsewu (eks Oei Tiong Ham Concern), Bank Mandiri, Gedung Marba, serta Spiegel.

Untuk Jalur Becak 2 akan mengantar berkeliling melewati 18 objek wisata. Harga paket per becak hanya Rp 75 ribu. Dengan waktu tempuh diperkirakan hingga 2 jam.

Rutenya meliputi Jembatan Berok, Bank Mandiri (NHM), Djakarta Lloyd, PT Pelni, Gabungan Koperasi Batik Indonesia, Cafe Sepur Cinema 9D, Suara Merdeka (eks Kantor Surat Kabar Het Noorden), Pabrik Rokok Praoe Lajar, Gedung Marabunta.

Lalu, Kedai Filosofi Kopi, Kafe Tekodeko, Hotel Jansen, Weeskamer, Gedung Spiegel, Marba, Taman Srigunting, Gereja Blenduk, serta Restoran Ikan Bakar Cianjur.

Adapun Jalur Becak 3 hanya akan mengantar ke 4 titik, namun jangkauannya lebih luas karena sampai ke Pecinan. Dengan waktu tempuh sekitar 2 jam, harga paket per becak Rp 100 ribu.

Rute ini akan melewati Gereja Blenduk, Kesusteran St Fransiskus atau Gereja Gedangan, Masjid Jami Pekojan, serta Kelenteng Tay Kak Sie dan Kong Tik Soe.

Menurut pegiat Kota Lama Semarang, Tjahjono Rahardjo, semua tarif yang ditawarkan tersebut sifatnya tidak terlalu baku. Artinya, bisa dinego sesuai kesepakatan antara wisatawan dengan tukang becak.

Dia melanjutkan, Becak Wisata tersebut telah diberi pelatihan yang difasilitatori oleh media online Jatengtoday.com. Tjahjono saat itu dipercayai menjadi salah satu pemateri.

Hal tersebut, katanya, sebagai upaya untuk membantu perekonomian tukang becak, sekaligus mendukung program pemerintah untuk menjadikan Kota Lama Semarang sebagai destinasi wisata andalan di Semarang.

“Becak-becak wisata itu juga sudah bagus, kemarin dijadikan objek Lomba Lukis Becak. Sehingga sudah bersih dan dibuat motif sedemikian rupa,” beber Tjahjono. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar