SEMARANG (jatengtoday.com) – Sosok Hevearita Gunaryanti Rahayu memang tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Semarang. Istri dari Alwin Basri ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Semarang. Di sela kesibukannya, ternyata ia menyimpan mimpi untuk terus belajar di jenjang lebih tinggi.
Selasa (28/1/2020) lalu, menjadi hari bersejarah baginya. Mbak Ita—sapaan akrabnya, mampu menyelesaikan kuliah S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Undip Semarang.
“Saya ini sudah telat. Sudah kepala lima. Alhamdulillah Cumlaude,” kata wanita kelahiran Semarang 4 Mei 1966 ini.
Ia mengaku butuh perjuangan keras selama satu tahun empat bulan 12 hari. Layaknya mahasiswa sewajarnya, ia harus keluar masuk ruang kelas, mengerjakan tugas yang diberikan dosen, hingga menyelesaikan penelitian tesis berjudul Oud Netherland Van Semarang, Inovasi Pemerintah Kota Semarang dalam Revitalisasi Pengelolaan Kawasan Kota Lama.
“Tentunya hambatan paling utama adalah waktu. Kuliahnya kan hari kerja. Alhamdulillah, Pak Wali memberi support. Semoga ilmu ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Kota Semarang,” kata lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta ini.
Tidak sia-sia, wanita yang pernah menjabat Direktur Utama PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) ini meraih nilai memuaskan. “IPK 3,81, membuat tesis tentang permasalahan Kota Lama. Harapannya, tesis tersebut bisa menjadi tambahan pengetahuan untuk mengembangkan Kota Lama ke depan,” katanya.
Kota Lama, lanjut Mbak Ita, harus semakin baik dan mampu memberikan multiplier effect terhadap kesejahteraan masyarakat. Ini juga harus menjadi dorongan bagi generasi muda agar tetap memiliki semangat belajar untuk menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi.
“Meskipun dalam kondisi bekerja, kuliah tetap bisa dilakukan. Sebenarnya kalau kita mau berusaha, belajar dengan tekun, bisa mengatur waktu dengan baik, Insya Allah bisa. Yang penting adalah tekad. Kalau tidak punya target, pasti meleset,” katanya.
Lebih lanjut, fokus dari riset tersebut adalah mengenai seluk beluk infrastruktur dalam revitalisasi Kota Lama. “Infrastruktur ini sangat penting karena kalau infrastruktur tidak baik, pasti para pemilik bangunan tidak mau merestorasi bangunannya. Sekarang ini banyak pemilik bangunan mulai mau untuk mengelola bangunan tersebut agar lebih bermanfaat,” kata wanita yang memiliki hobi memasak dan traveling ini.
Dia mengakui, sejauh ini pengelolaan Kota Lama masih menemui berbagai kendala dan hambatan. “Misalnya soal penataan parkir, kemudian bangunan yang belum selesai. Mudah-mudahan revitalisasi tahap kedua nanti bisa dilakukan penataan parkir. Sehingga bisa lebih bagus dan nyaman bagi wisatawan,” katanya.
Hevearita diwisuda bersama 3.359 mahasiswa di Gedung Prof. Sudarto, SH kampus Undip Tembalang. Program Pascasarjana (Program Doktor, Magister dan Spesialis) berjumlah 504 orang, Program Profesi sebanyak 97 orang, Program Sarjana berjumlah 1.494 orang dan terdapat 264 orang dari Program Diploma. Wisuda berlangsung dalam 6 tahap mulai tanggal 28 hingga 30 Januari 2020. (*)
editor: ricky fitriyanto