in

Jutaan Pengguna Medsos di Semarang Potensial Sebar Hoax, Ini Antisipasi Dispora

SEMARANG (jatengtoday.com) – Jutaan pengguna media sosial di Kota Semarang potensial untuk terpapar berita hoax, baik dalam konteks pembuat atau sekadar penyebar. Hal itu menjadi keprihatinan bagi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang, mengingat mayoritas pengguna internet adalah kaum muda.

Berdasarkan survei terakhir Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, pengguna internet sebanyak 143 jutaan. Jumlah tersebut diprediksi bakal terus meningkat pada tahun 2019 yaitu tembus 175 juta.

Dispora melalui Bidang Pengembangan Pemuda bekerjasama dengan DPD KNPI Kota Semarang menggelar Focus Grup Discussion (FGD) dengan tema “Etika Bermedia Sosial Bagi Pemuda dan Dampak Hukum”, Kamis (28/2/2019).

Kepala Dispora, Gurun Risyadmoko mengungkapkan, dengan FGD ini ratusan pemuda dari berbagai komunitas berbeda berkumpul menjadi satu. Sehingga, akan muncul beberapa rekomendasi untuk acuan pengembangan kepemudaan ke depan, utamanya dalam hal antisipasi penyebaran berita bohong.

“Di sini kami menyamakan persepsi, visi dan misi antara Dispora, pihak kepolisian, dengan generasi muda lintas komunitas. Semua menyatu menyamakan pendapat. Bagaimana menjadikan Kota Semarang yang damai, kondusif,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan program tahunan untuk mengoptimalkan peran pemuda sehingga tidak terjerumus pada hal-hal yang bersifat unfaedah. Termasuk mengantisipasi penyebaran berita hoax yang akhir-akhir ini sedang marak.

“Jadi ini usaha kita untuk menstabilkan kondisi. Upaya ini tidak bisa hanya dilakukan secara temporer, tetapi harus secara kontinyu. Sehingga FGD semacam ini akan terus berlanjut,” jelas Gurun.

Kepala Bidang Pengembangan Pemuda, R. Budi Santosa menambahkan, dengan diadakan FGD semacam ini diharapkan pemuda menjadi garda terdepan menolak berita bohong yang dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan sesama warga.

“Pemuda itu harus bijaksana dan santun dalam menggunakan media sosialnya. Jangan malah ikut-ikutan menjadi penyebar berita hoax,” tegas Budi.

“Jangan mau diadu berita hoax, kita harus jaga kebersamaan, kekompakan dan kerukunan, baik antar pemuda, masyarakat juga dengan pemerintah Semarang. Kita sedulur, saudara semuanya,” tandasnya.

Di akhir acara, peserta FGD diajak melakukan Deklarasi Pemuda Anti Hoax yang intinya menolak segala bentuk berita bohong, serta berkomitmen untuk menggunakan medsos secara bijak. (*)

editor : ricky fitriyanto