SEMARANG (jatengtoday.com) – UIN Walisongo meluluskan 1.131 wisudawan di Auditorium II Kampus III UIN Walisongo Semarang, Rabu (28/8/2019). Jumlah tersebut terdiri atas 16 Doktor (S3), 68 Magister (S2), 955 Sarjana (S1), dan 92 Ahli Madya (D3).
Dengan demikian, sejak berdiri 1970 silam, UIN Walisongo (dulu IAIN Walisongo) telah meluluskan sebanyak 252 Doktor, 1.552 Magister, 34.772 Sarjana, 1.193 Ahli Madya, dan 105 Ahli Muda.
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag, mengatakan, alumni UIN Walisongo memiliki karakter unik dan multitalenta. Sehingga mereka terlatih dalam menghadapi kondisi apapun di tengah masyarakat.
“Saya patut memberi apresiasi kepada para wisudawan terbaik yang sebagian besar merupakan alumni pondok pesantren. Misi kepesantrenan itu memang menjadi salah satu unsur yang masuk dalam dunia kampus,” kata Imam usai prosesi wisuda.
Karakter unik itu menjiwai alumni UIN Walisongo. Tentu, karakter tersebut merupakan nilai-nilai atau jiwa Walisongo. Sehingga alumni UIN harus bisa menjadi sosok yang toleran, ramah, santun, tidak pernah membuat orang lain susah, dan terus menyenangkan orang lain. “Walisongo pun sukses dalam berdakwah dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat Jawa dengan karakter tersebut. Harapannya, alumni UIN Walisongo mampu berkontribusi semaksimal mungkin untuk NKRI, bangsa dan agama,” ungkapnya.
Imam tak meragukan kesiapan wisudawan untuk terjun di tengah masyarakat. Sejauh ini, lanjut dia, telah terbukti banyak alumni UIN Walisongo yang memberikan manfaat di semua lini kehidupan masyarakat. “Bahkan kadang (ilmu) yang tidak pernah diajarkan di kampus, tapi di lapangan dia mampu. Itulah khas karakter alumni UIN Walisongo
yang memiliki kombinasi antara ilmu agama dan ilmu umum. Dalam paradigma kami adalah unity of science, perpaduan atau kesatuan ilmu pengetahuan” terangnya.
Lebih lanjut, kata Imam, mahasiswa yang kuliah di Fakultas Sains dan Teknologi, FISIP, Psikologi, Kesehatan dan lain-lain, juga diberikan basis karakter Islam. “Sehingga mereka mampu menjadi sosok penentu bermotivasi dan berperilaku di semua aspek,” katanya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, UIN Walisongo siap menjawab tantangan di era teknologi informasi yang berkembang pesat. Terlebih memasuki era Industri 4.0.
Sementara itu, wisudawan S1 terbaik, Muizzatus Saadah, periode Agustus 2019, mengaku tak menyangka bisa mencapai predikat tersebut. “Ini bukan semata-mata murni dari saya, melainkan buah dari doa ibu, keluarga, Abah Imam Taufiq dan Umi Arikhah, serta doa guru-guru, dan teman-teman semua,” kata mahasiswi jurusan Humaniora Fakultas Ushuludin, kelahiran Jombang 5 Februari 1997 ini.
Sebagai anak yatim, Izza sapaan akrabnya harus terbentur masalah ekonomi. Namun tekad kuat yang digelorakan membuat Izza terpacu untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu. Bahkan ia bisa menabung karena sering mendapat beasiswa. “Sejak awal kuliah, saya menabung, ditambah dari sisa uang beasiswa saya sisihkan untuk membeli peralatan seperti laptop,” kata mahasiswi Ilmu Alquran dan Tafsir yang meraih IPK 3,94 ini. (*)
editor : ricky fitriyanto