UNGARAN (jatengtoday.com)—Indikasi banyaknya angka ketidakhadiran masyarakat Kabupaten Semarang untuk menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pada Pilkada Serentak 2024 turut mendapatkan perhatian dari Wakil Bupati Semarang, H Basari.
Sebab dengan banyaknya pemilih yang ‘mangkir’ mencoblos di TPS ini berpotensi mengakibatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak di Kabupaten Semarang 2024 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang tahun 2020.
Di satu sisi, penyelenggara berharap, partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024 mestinya bisa lebih baik dari Pilkada Kabupaten Semarang 2020 yang mencapai 79 persen atau minimal bisa menyamai. Namun kenyataan di lapangan berbicara lain.
Sementara berdasarkan Hasil Rekapitulasi Kecamatan se-Kabupaten Semarang internal DPC PDIP Kabupaten Semarang, untuk pelaksanan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang 2024 –dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mencapai 807.204—menunjukkan untuk suara rusak dan ketdakhadiran di TPS mencapai 252.066 (31,2 persen).
Sementara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2024, dengan jumlah DPT yang sama, menunjukkan jumlah suara rusak dan ketidakhadiran pemilih mencapai 244.626 (30,3 persen).
Terkait hal ini, Basari menengarai ketidakhadiran pemilih ke TPS –salah satunya—dipengaruhi oleh sebagian warga Kabupaten Semarang (pemilik hak suara) yang boro (bekerja) di luar daerah tidak bisa pulang.
“Karena, libur Pilkada Serentak 2024 hanya satu hari,” ungkapnya, saat dikonfirmasi usai menghadiri Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang 2024, yang digelar di Ramayana Ballroom, Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (03/12/2024).
Dimungkinkan pula, masih kata Basari, warga Kabupaten Semarang yang memiliki kesibukan dan lain sebagainya, pada momentum Pilkada Serentak 2024 yang diliburkan tersebut justru mereka manfaatkan untuk berlibur.
Sehingga, akhirnya mempengaruhi ketidakhadiran sebagian masyarakan Kabupaten Semarang ke TPS. “Saya melihatnya begitu, jadi pekerja- pekerja (warga Kabupaten Semarang) yang dirantau, karena liburnya hanya sehari mereka tidak pulang,” lanjutnya.
Basari juga sependapat, karena baru momentum pilkada serentak yang pertama (pemilihan bupati dan wakil bupati sekaligus juga pemilihan gubenrur dan wakil gubernur Jawa Tengah) juga bisa menjadi salah satu penyebab.
Atau bisa juga karena pada pemilihan bupati dan wakil bupati Semarang 2024, calonnya hanya dua pasangan saja –mungkin saja– juga mempengaruhi. terkecuali kalau calonnya banyak mungkin akan lebih bersemangat (antusias) lagi.
Tetapi, yang paling penting dan harus disyukuri pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Semarang dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar. “Alhamdulillah, Semua proses Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Semarang semuanya dapat berjalan dengan aman dan lancar,” tandas Basari.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Semarang, Bambang Setyono mengungkapkan, hari ini KPU Kabupaten Semarang menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang, pada Rabu 27 Nopember 2024.
Rapat pleno ini dilaksanakan setelah KPU Kabupaten Semarang menerima kotak rekapitulasi dari tingkat kecamatan. “Diharapkan pula hari ini proses rekapitulasi ini sudah bisa selesai untuk 19 kecamatan,” ungkapnya.
Bambang juga menyampaikan, dari pelaksanaan rekapitulasi yang sudah berjalan, ada satu catatan, yakni terkait dengan jumlah DPT yang –sudah dikeluarkan SK KPU Kabupaten Semarang—di TPS 05 Harjosari ada salah penulisan saja.
Sehingga tidak mempengaruhi perolehan hasil, tetapi itu dicatat Sebagai kejadian khusus di tingkat kabupaten. “Karena posisinya di kecamatan terlewat sehingga di tingkat Kabupaten terjadi selisih tiga orang untuk jumlah DPT-nya saja dan tidak mempengaruhi pengguna hak pilih dan perolehan hasil,” tegasnya.
Disinggung kejadian menonjol, Bambang menegaskan nihil. kaena KPU Kabupaten selaku penyelenggara selalu berkoordinasi dengan Polri, TNI maupun stakeholder terkait untuk menciptakan Pilkad Serentak 2024 di Kabupaten Semarang yang ayem dan tentrem.
“Sehingga sampai dengan hari ini tidak ada kejadian menonjol dan semoga berlanjut hingga seluruh proses Pilkada Serentak 2024 nanti selesai (pleno penetapan) kondisi Kabupaten Semarang tetap kondusif,” lanjutnya. (*)