MAGELANG (jatengtoday.com) – Lapak Tour de Borobudur (TdB) XXIII 2023 di Candi Borobudur akan dimeriahkan delapan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Jawa Tengah. Meliputi legondo Bu Suad, tiwul Pak Mura, abon lele Rere, kopi Sawala, madu multiflora, blontea, serabi, calzone corner.
Produk madu multiflora yang terpilih mengisi Lapak TdB 2023 adalah milik Abdul Afif. Ia merupakan Warga Bondowoso, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Menurut Arif, madu ini sangat cocok dikonsumsi pegowes usai menyelesaikan semua rute TdB.
Diketahui, rute hari pertama menempuh jarak 113,7 kilometer. Sedangkan rute hari kedua merupakan rute fun. Jarak tempuhnya sepanjang 103 kilometer dan melewati beberapa destinasi wisata di Jawa Tengah. Rute ini mengambil start di Kota Surakarta. Kemudian melinasi Klaten, Sleman, dan berakhir di Candi Borobudur, Minggu, (6/8/2023).
“Madu multiflora ini sangat bermanfaat untuk goweser, karena setelah mereka lelah berlomba, tentu butuh mengumpulkan energi dan mengembalikan stamina agar bisa beraktifitas lagi,” tutur Afif, Sabtu, (5/8/2023).
Menurut Afif, madu multiflora kaya akan flavonoid, vitamin, mineral, dan enzim yang bermanfaat untuk tubuh. Produk madunya diambil dari nektar alami, hutan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. “Madu kita murni tanpa campuran apapun,” terangnya.
Madu ini pun bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Cara konsumsinya mudah. Bisa dengan cara ditenggak langsung, atau dibuat wedang madu dengan campuran air mineral maupun air putih hangat. “Kalau ingin dibuat wedang, bisa gunakan madu dengan takaran 1-2 sendok makan, lalu dicampurkan ke air hangat,” imbuhnya.
Karena rasa dan beraroma nektar alami, Afif telah memiliki banyak pelanggan tetap dari berbagai kota di Indonesia. Pesanannya tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi pribadi, namun juga untuk hampers atau oleh-oleh. Satu paket madu kemasan 500 mili liter dan sendok madu dibanderol Rp 100.000. “Kalau menginginkan madunya saja Rp 85 ribu per botol,” imbuhnya. (*)