SLEMAN (jatengtoday.com) – Gunung Merapi mengeluarkan awan panas, Sabtu (9/11/2018) pagi. Akibat awan panas letusan tersebut tidak menimbulkan hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, awan panas terlihat pada pukul 06.21 dengan kolom letusan terpantau 1.500 meter dari puncak.
“Awan panas letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo max 65 mm dan durasi ± 160 detik. Kolom letusan setinggi 1.500 meter dari puncak condong ke Barat,” kata Makwan.
Dia menambahkan, akibat awan panas letusan tersebut tidak menimbulkan hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman. “Arah angin ke Barat, tidak ada hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sleman langsung melakukan pantauan hujan abu di wilayah Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, dan Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan tidak terjadi hujan abu vulkanis.
“Begitu juga di kawasan Kaliurang dan Turgo di Kecamatan Pakem dan Desa Tunggularum di Kecamatan Turi semua masih aman terkendali,” katanya.
Dikatakan Makwan, status Gunung Merapi saat ini masih waspada, sejak 21 Mei 2018. “Rekomendasi jarak aman untuk aktivitas warga tetap tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi,” lanjutnya.
Ia menyebutkan, masyarakat juga dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui aplikasi “Lapor Bencana Sleman” yang dapat diunduh di Google Play. (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono