in

Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas pada Senin Pagi

Pasca rangkaian awan panas guguran ini, status Merapi masih berada di tingkat Siaga atau Level 3.

Aktivitas Gunung Merapi terpantau dari Stasiun Kamera Tunggularum pada Sabtu (11/3/2023) pukul 13.12 WIB. (foto: dokumentasi PVMBG)

YOGYAKARTA (jatengtoday.com) – Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (13/3/2023) pagi. Ujung luncuran awan panas guguran teramati di sisi barat daya di alur Kali Bebeng.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi menyatakan, awan panas guguran tersebut terjadi pada pukul 05.23 WIB dengan jarak luncur 1200m ke arah Barat Daya (K. Bebeng).

“Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas guguran kali ini mencapi 3,7 km dari puncak Gunung Merapi,” demikian penyataan BPPTKG melalui akun Twitter resmi.

Hingga saat ini, Senin (13/3/2023) tercatat 60 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi.

Kondisi puncak Gunung Merapi pada 12 Maret 2023 berdasarkan pengamatan menggunakan drone. (foto: Twitter BPPTKG)

Pasca rangkaian awan panas guguran ini, status Merapi masih berada di tingkat Siaga atau Level 3. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran pada:
1. Kali Woro sejauh 3 km dari puncak;
2. Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak
3. Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak;
4. Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak.

Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

“Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.”

Baca Juga: Merapi Semburkan Awan Panas, Erupsi Terbesar dalam Setahun Terakhir

Seperti diketahui, pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi bersumber dari longsoran kubah lava barat daya.

Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang.

Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak 5 November 2020. Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.

Baca Juga: Merapi Makin Sering Erupsi, Kubah Lava Berpotensi Runtuh

Saat ini Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. Berdasarkan analisis foto udara tanggal 13 Januari 2023 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3.

Kedua kubah lava ini apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 km ke arah barat daya dan 5 km ke arah selatan-tenggara. (*)