in

Generasi Milenial Pasar Potensial Pengembang Perumahan

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kalangan pengembang perumahan menilai milenial merupakan pasar yang potensial. Pasalnya, saat ini generasi milenial mencapai 35 persen dari seluruh populasi penduduk Indonesia.

Wakil Ketua Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah, Dibya Hidayat mengatakan, ada sekitar  75 juta jiwa generasi milenial tinggal di perkotaan dan memiliki penghasilan cukup baik.

Sehingga, para pengembang perumahan harus bisa menangkap peluang pasar tersebut untuk mendongkrak penjualan. “Kaum milenial ini mendorong perubahan perilaku untuk market. Benar-benar berubah pasarnya,” jelas Dibya.

Dia menyarankan agar regulasi yang ada juga disesuaikan. “Mungkin skim-skim kredit bisa disesuaikan lagi, misalkan persyaratan KPR lebih dipermudah, dokumen usaha diperjelas, dan usaha lainnya. Kaum milenial ini dari sisi usaha ada coffee shop dan duitnya banyak,” imbuhnya.

Menurutnya, permintaan perumahan dari kalangan milenial sekarang ini sebenarnya sudah bisa dirasakan. Terutama, segmen rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar.

“Jangan salah lho ya. Mereka ini punya duit banyak dan pekerjaannya tidak seperti orang kebanyakan. Youtuber kan banyak anak muda dan pemasukan per bulannya bisa jutaan,” bebernya.

Program Tunjuk Rumah

Sementara itu, sebagai upaya mendukung kepemilikan rumah bagi generasi milenial, BNI Syariah mendukung program pemerintah terkait satu juta rumah dengan menyelenggarakan program Tunjuk Rumah. Program ini ditujukan bagi calon nasabah terutama generasi milenial yang ingin mempunyai rumah idaman.

Milenial hanya perlu menunjuk salah satu rumah atau apartemen yang tersedia pada developer yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah.

Kelebihan program Tunjuk Rumah dibandingkan program lain yaitu adanya harga spesial atau tarif khusus. Cicilan tetap sampai akhir, serta kemudahan lainnya yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya KPR, bebas biaya taksasi, dan bebas denda.

Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap program Tunjuk Rumah ini dapat mempermudah calon nasabah terutama kaum milenial dalam memiliki rumah. “Serta dapat meningkatkan kinerja pembiayaan terutama BNI Griya iB Hasanah,” katanya.

Program Tunjuk Rumah 2020 di launching pada tanggal 20 Januari 2020 dan berjalan hingga 30 Juni 2020 mendatang. Target program Tunjuk Rumah di antaranya karyawan perusahaan yang mempunyai fix income.

Hingga 9 April 2020 tercatat, perolehan pembiayaan BNI Griya iB Hasanah melalui program Tunjuk Rumah mencapai Rp 766,7 miliar. Daerah terbesar penyerapan program Tunjuk Rumah yaitu wilayah Jabodetabek.

Target program Tunjuk Rumah sampai dengan akhir periode tahun ini yaitu Rp 1,4 triliun. Untuk mencapai target ini, BNI Syariah mengoptimalkan pemasaran lewat cabang, gathering developer, media sosial dan media online.

Sampai dengan bulan Februari 2020, outstanding pembiayaan KPR BNI Syariah yaitu BNI Griya iB Hasanah berada di posisi Rp 13,23 triliun dengan pertumbuhan 11,15 persen year on year. (*)

 

editor: ricky fitriyanto