SEMARANG (jatengtoday.com) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai mempersiapkan Pileg 2024. Rencananya, PPP bakal mendekati kaum milenial yang dianggap punya potensi besar.
Ketua DPW PPP Jateng, Masruhan Samsurie menjelaskan pihaknya akan berupaya mendekati kalangan milenial dan pemilih pemula dengan target 800 ribu.
Program untuk pemilih pemula ini akan mengandalkan kerja jejaring dengan media internet, media sosial dan komunitas anak-anak muda.
“Dari 9 kursi DPRD Jateng saat ini harus meraih target 13 kursi pada pemilu mendatang, dan untuk DPR RI dari 4 menjadi 9,” jelasnya usai Orientasi Pengurus DPW PPP Jateng, Selasa (15/6/2021).
Menurutnya, target tersebut bukan mimpi, tapi merupakan hasil usaha yang sudah dimulai sejak sebelum Muswil menjelang ramadan kemarin.
“Tapi ikhtiar sudah dilaksanakan, seperti kerjasama program dengan NU berupa pemberdayaan petani organik untuk petani NU,” tandasnya.
Lebih lanjut, Masruhan menjelaskan, pihaknya tetap maksimal merawat konstituen PPP. Rata-rata konstituen asli PPP sudah berusia 40 tahun lebih. Saat pemilu kemarin, para konstituen telah menyumbang 900 ribu suara.
Sementara itu, Wakil Ketua Majlis Syariah Pusat PPP, KH Haris Shodaqoh, menjelaskan, PPP juga harus berperan sebagai kekuatan Islam yang tawasuth (moderat) di tengah beragamnya ideologi Islam yang beragam akhir-akhir ini di Indonesia.
“Kalau PPP melenceng dari posisi dan peran tersebut, akan semakin sulit untuk meyakinkan masyarakat terhadap PPP. Karena sekarang apa yang dilakukan PPP juga tidak berbeda dengan yang dilakukan partai lain dimana makna ‘Islam’nya utk PPP,” paparnya.
Haris menambahkan memaknai sikap moderat tidak boleh kehilangan prinsip. Menurutnya, kalau memang menyangkut hal yang prinsipal, PPP harus tegas. Apalagi kalau itu langsung berkaitan dengan prinsip Islam.
“Kalau memang kita sudah maksimal mengaktualisasikan jati diri Islam yang moderat dan membawa kemaslahatan untuk semua umat Islam dan tidak ternyata tidak masuk Political Treshold, ya artinya PPP akan mati dengan husnul khotimah,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto