SEMARANG (jatengtoday.com) – Jateng nekat membidik gelar juara umum pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2019 di Jogjakarta dan Sulawesi Utara, 30 Juni-6 Juli mendatang. Padahal, tahun lalu, Jateng tidak masuk tiga besar. Masih di bawah DKI, Jatim, dan Banten.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri tidak mempersoalkan kegagalan tahun lalu. Sejumlah evaluasi telah dilakukan demi mengoleksi emas terbanyak tahun ini.
“Kami tetap menargetkan juara umum. Selain kualitas siswa bagus, peserta dari Jateng juga paling banyak,” ucapnya di sela-sela Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen OSN di kantor Disdikbud Jateng, Jalan Pemuda Semarang, Jumat (28/6/2019) sore.
Tahun ini, Jateng berhasil meloloskan 94 siswa. Sebanyak 10 siswa SD (5 matematika, 5 IPA), 23 Siswa SMP (7 matematika, 8 IPA, 8 IPS), dan 61 siswa SMA (8 matematika, 8 fisika, 6 kimia, 5 komputer, 8 biologi, 6 astronomi, 8 ekonomi, 6 kebumian, 7 geografi).
Ke 94 siswa itu telah melewati serangkaian seleksi dari pemerintah pusat. “Penjaringan tingkat provinsi dilakukan langsung pemerintah pusat. Soal ujian dari sana. Kami di tingkat provinsi hanya memfasilitasi,” bebernya.
Sebenarnya, lanjutnya, di tingkat SD ada kuota 10 siswa, 5 siswa per mapel, SMP 24 siswa, 8 siswa per mapel, sementara SMA, juga 8 siswa per mapel. Kuota itu tidak bisa terpenuhi semua karena memang ada peserta yang tidak bisa memenuhi ketentuan nilai minimal dari pusat saat penjaringan di tingkat provinsi.
Terkait pelaksanaan besok, Jumeri bakal mewaspadai kontingen dari DKI. “Sepertinya lawan terberat dari DKI. Tahun lalu bisa pertahankan juara umum. Semoga Jateng bisa merebutnya. Tahun ini, PAUD Jateng juara 1 nasional. Lomba guru bisa memertahankan juara 12 kali berturut-turut. Semoga OSN ini juga menang,” harapnya.
Dia pun berpesan kepada seluruh siswa untuk tidak minder. Belajar pun tidak boleh ditinggalkan saat menginap di Jakarta.
“Ndredeg boleh, asal jangan minder. Ndredeg itu biasa kalau pas grogi ikut lomba,” pesannya. (*)
editor : ricky fitriyanto