SEMARANG (jatengtoday.com) – Menanggapi keluhan warga dan pedagang atas matinya eskalator di Pasar Bulu Semarang, Dinas Perdagangan Kota Semarang mengaku telah menindaklanjuti permasalahan tersebut.
Kepala Seksi Pemeliharaan Listrik dan Air Dinas Perdagangan, Cecep Wahyu Purnama mengatakan, pihaknya telah memperbaiki eskalator di Pasar Bulu yang belum lama ini macet.
“Penyebab matinya eskalator karena terjadi trouble atau masalah di bagian roller chain. Sekarang eskalator tersebut telah berfungsi dengan baik,” terangnya, Selasa (30/3/2021).
Dia beralasan, roller chain pada eskalator tersebut cepat rusak karena banyak pedagang membawa muatan terlalu berat ditaruh di tangga berjalan tersebut. “Saking banyaknya barang bawaan pedagang, terkadang ada sisa sayuran yang berceceran di tangga eskalator hingga masuk ke dalam mesin. Sehingga menyebabkan mesin eskalator cepat rusak,” dalihnya.
Cecep meminta pedagang seharusnya membawa barang yang terlalu berat atau bongkar muat barang seperti beras, sayuran dalam jumlah banyak, melalui jalur loading pemuatan barang yang telah disediakan.
BACA JUGA: Warga Keluhkan Eskalator Pasar Bulu Mati Tak Segera Dibenahi
“Jalur loading tersebut posisinya di sebelah barat Pasar Bulu, bongkar muat barang dalam jumlah banyak harus melalui jalur loading ini. Fungsi loading ini untuk membantu pedagang yang membawa barang cukup berat ke lantai atas bisa dinaikkan menggunakan kendaraan roda tiga atau gerobak untuk sampai ke lantai dua atau tiga Pasar Bulu,” terangnya.
BACA JUGA: Di Semarang, Banyak Pasar Tradisional Justru Sepi Setelah Direvitalisasi
Fungsi eskalator, lanjut dia, hanya digunakan untuk orang tanpa membawa barang dalam kategori berat. “Kami sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang melalui kepala pasar agar menggunakan eskalator hanya untuk orang saja. Sedangkan untuk barang bawaan pedagang yang berat untuk menggunakan jalan khusus loading pasar. Namun kami tidak bisa mengawasi setiap saat, karena aktivitas pedagang mulai dari jam tiga pagi sudah mulai ramai,” katanya.
Lebih lanjut, kata Cecep, eskalator di Pasar Bulu tidak setiap saat dioperasionalkan. “Jam operasional eskalator di Pasar Bulu mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Hal tersebut juga untuk efisiensi biaya listrik. Kalau siang, pasar sudah mulai sepi, maka eskalator kami matikan. Karena kalau dinyalakan nonstop, biaya listriknya akan membengkak,” terangnya.
Untuk pemeliharaan, pihaknya mengaku rutin melakukan pengecekan eskalator secara berkala. “Setiap bulan dua kali pengecekan untuk mesinnya. Selama awal pandemi Covid-19, kami memang mematikan eskalator terutama pada jam sepi pengunjung. Kalau jam sepi, kami matikan salah satu eskalator. Misalnya sisi eskalator untuk turun dimatikan, hanya eskalator naik saja yang dinyalakan. Agar beban kerja eskalator tidak terlalu berat, terkadang dinyalakan secara bergantian agar tidak cepat rusak,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto