in

Banyak yang Disegel, Ratusan Kios di Pasar Bulu Semarang Tak Berpenghuni

SEMARANG (jatengtoday.com) — Ratusan kios dan los di Pasar Bulu Semarang tidak ditempati. Pemkot Semarang melakukan penyegelan kios-kios itu karena pedagang yang sudah terdaftar tak mau memanfaatkannya.

Pantauan di lokasi, kios yang disegel rata-rata yang berada di lantai 2 dan 3. Sementara kios di lantai 1 mayoritas terpakai dan ramai pembeli.

Kepala Pasar Bulu Pujiono mengatakan, sejak direnovasi, pasar tersebut sebenarnya ditujukan untuk mengakomodir pedagang Pasar Johar yang terdampak proyek revitalisasi.

“Tapi ternyata tidak ditempati. Padahal di sini gratis, tidak sewa,” jelas Pujiono, Jumat (4/6/2021).

Di samping itu, ada beberapa pedagang yang curhat kepada pengelola pasar bahwa mereka sedang mengalami kesulitan ekonomi. Pandemi Covid-19 membuat dagangannya tak laku.

“Karena nggak laku terus ditinggalkan pemiliknya. Ada banyak laporan begitu ke kami,” papar Pujiono.

Jadi Tempat Industri Kreatif 

Pujiono kembali menegaskan bahwa pedagang di Pasar Bulu tidak dikenakan biaya sewa. Sejak dulu, Pemkot Semarang berkomitmen untuk menggratiskannya, meskipun faktanya minim peminat.

Retribusi harian yang ditarik pengelola pasar juga sangat murah. Besaran retribusi disesuaikan dengan jenis tempatnya. Untuk kios, tarif per meter per hari Rp900, adapun untuk los Rp750.

“Bahkan sekarang retribusinya didiskon 50 persen,” ungkap Pujiono.

Terpisah, Kasi Pengawasan Sarana Perdagangan Kota Semarang Moh Rois Bahrudi membenarkan adanya ratusan kios dan los yang disegel.

Ke depan, katanya, beberapa kios yang tak berpenghuni tersebut akan dimanfaatkan untuk industri kreatif. Seperti pelaku UMKM diperbolehkan untuk berjualan di Pasar Bulu.

Saat ini sudah ada beberapa orang yang mendaftar, tetapi baru sedikit. “Kalau ada yang berminat silahkan mendaftar dengan mengirimkan surat permohonan ke Pemkot,” pesan Rois. (*)

 

editor: ricky fitriyanto