in

Warga Keluhkan Eskalator Pasar Bulu Mati Tak Segera Dibenahi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kondisi pasar tradisional di Kota Semarang terus dibenahi. Namun secara eksistensi cukup memprihatinkan, karena  tergilas zaman. Banyak inovasi berusaha dilakukan, namun belum sepenuhnya mampu menarik warga untuk mengunjungi pasar tradisional.

Bedasarkan pantauan di Pasar Bulu Semarang misalnya. Kondisi keseharian pasar yang berlokasi di tengah kota tersebut tampak sepi pengunjung. Para pedagang maupun pengunjung bahkan mengeluhkan sejumlah fasilitas di Pasar Bulu tersebut tidak berfungsi.

“Eskalatornya sudah lama mati. Jadi kalau mau naik ke lantai dua maupun lantai tiga harus melewati tangga manual. Ini sangat merepotkan pengunjung maupun pedagang,” ujar salah salah warga, Supriyanto,  Selasa (23/3/2021).

Dikatakannya, seharusnya eskalator tersebut diaktifkan agar memudahkan pengunjung maupun pedagang. “Kalau dibangun bertingkat ya otomatis eskalatornya harus dihidupkan. Bayangkan jika pengunjung membeli barang yang agak berat dan melewati tangga manual. Belum lagi pedagang yang mengangkut barang-barang. Tentu repot,” katanya.

BACA JUGA: Pasar Tradisional Semarang Terapkan Aplikasi Online

Secara fisik bangunan, menurut dia, kondisi Pasar Bulu tersebut cukup bagus. Namun secara eksistensi kurang maksimal. Sebab, banyak pedagang tidak berjualan karena sepi. Sehingga hal itu membuat pengunjung yang mencari barang kebutuhan harus kecewa.

“Pedagang mengeluhkan pengunjung sepi, sedangkan pengunjung mengeluhkan dagangan tidak lengkap. Permasalahan seperti ini mestinya segera dicarikan solusi oleh pemerintah. Fasilitas-fasilitas yang rusak harus segera dibenahi,” katanya.

BACA JUGA: Di Semarang, Banyak Pasar Tradisional Justru Sepi Setelah Direvitalisasi

Salah satu pedagang, Juminah (58), mengakui akibat dari matinya ekskalator di Pasar Bulu tersebut menyebabkan pengunjung enggan naik di lantai dua maupun tiga.

“Pengunjung hanya masuk di lantai satu. Bahkan hanya memilih beli sesuatu di luar pasar. Ini yang merepotkan, kalau eskalator mati dan tidak segera dihidupkan, mana mungkin pembeli mau masuk pasar? Pembeli jadi malas,” ujarnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto