SEMARANG (jatengtoday.com) – Aksi marah-marah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat sidak di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng berbuntut panjang.
Ali Yusron, orang yang disebut pernah mencatut nama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, angkat bicara. Ia tidak terima dikatakan sebagai calo ilegal yang kerap memanfaatkan nama gubernur. Sebab, Ali hanya mengklarifikasi terkait proses perizinan usahanya.
“Kemarin (14 Mei 2019) saya itu sebenarnya cuma tanya dan minta solusi atas kemoloran pengurusan usaha saya, tapi Pak Ganjar tidak lama kemudian langsung marah dan tidak memberikan kesempatan pada saya untuk menjelaskan duduk perkaranya,” ujar Ali, Kamis (16/5/2019).
Namun, Ali juga mengakui bahwa dirinya sempat bingung saat dicecar pertanyaan oleh Ganjar. “Langsung ditanya banyak, saya kan orangnya nggak bisa langsung ngomong cepet. Pas mau njawab juga disela (pertanyaan tambahan) terus sama Pak Ganjar,” imbuhnya.
Sebenarnya Ali sangat mendukung upaya Ganjar untuk tidak memanfaatkan jabatannya demi kepentingan pribadi. Namun, bukan berarti Ganjar bisa bertindak seenaknya dengan menyebut nama orang sebagai calo yang mencatut namanya.
Dirinya juga menegaskan, selama ini tidak ada kepentingan apa pun dengan pemerintahan. “Saya itu pekerjaannya swasta murni. Jadi tidak ada kaitannya dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten-kota,” tegas Ali.
Menurut pengakuannya, Ali merupakan kontraktor pengebor sumur dalam. Di samping itu juga menjadi aktivis LSM Lembaga Pengawas Pelayanan Publik, yang sudah sesuai dengan Pasal 36 ayat 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
“Jadi keberadaan kami itu legal. Saya juga punya legalitas badan hukum dan badan usaha yang sah. Dan kami ingin mendorong penegakan formasi hukum,” bebernya sembari menunjukkan bukti keabsahan dokumen usahanya.
Dijelaskan lebih lanjut, sebelum kejadian itu, Ali mengaku sudah mengurus izin selama hampir 4 bulan belum kelar-kelar. Ia mengklaim, masalahnya bukan pada DPMPTSP Jateng. Namun di pelayanan pusat, dalam hal ini Menko Perekonomian.
“Karena soal teknis tidak bisa berjalan, kan wajar kalau kami menanyakan pada Pak Ganjar. Saya WA, minta kejelasan. Karena kan beliau juga sering menawarkan kalau ada apa-apa katanya suruh menghubungi ini. Dan permintaan saya untuk melakukan diskresi semata-mata agar urusan perizinan ini tidak semakin berlarut-larut,” jelas Ali.
Nyatanya, kata Ali, saat ini perizinannya sudah kelar karena kemarin (dalam waktu itu juga) Ganjar langsung menghuhungi kementerian. “Jadi intinya cuma soal miss komunikasi,” imbuhnya.
Berkaitan dengan perizinan tersebut, lanjutnya, juga sudah ada undang-undanya. “Kan sudah ada aturannya, ada standar pelayanan publik, kenapa harus nyatut-nyatut Gubernur.!Jadi saya tegaskan sekali lagi, tidak pernah saya mencatut nama Pak Ganjar,” tegasnya.
Sebelumnya Ganjar sempat naik pitam lantaran ada orang yang disebutnya sebagai calo abal-abal. Saat itu Ganjar sedang sidak pelayanan perizinan di DPMPTSP Jateng, Selasa (14/5/2019). Di akhir kesempatan itu Ganjar menginstruksikan semua jajaran untuk tidak melayani siapapun yang mengatasnamakan dirinya. (*)
editor : ricky fitriyanto