in

Dilarang jualan Tiket, Kampung Pelangi Kesulitan Modal Bikin Cinderamata

SEMARANG (jatengtoday.com) – Membicarakan cinderamata di Kampung Pelangi seperti menebak ayam dan telur. Sebab, kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat mengaku tidak punya modal untuk memroduksi cinderamata. Di sisi lain, berjualan cinderamata bisa menambah pemasukan rupiah.

Koordinator Pokdarwis Kampung Pelangi, Slamet Widodo menjelaskan, di Kampung Pelangi ada larangan menarik retribusi atau jualan tiket masuk bagi pengunjung yang datang. Sehingga, dana untuk pembuatan cinderamata harus dipikir pengurus dan warga. “Jadi perlu dipikirkan bagaimana mencari modalnya,” jelasnya, Sabtu (1/9).

Dia mengakui, Kampung Pelangi punya potensi menjual cinderamata. Sebab dari pengamatananya, penjualan pernik khas di objek wisata, biasanya laris manis.

Dia bercerita, sudah berkunjung ke sejumlah objek wisata, untuk menggali informasi mengenai potensi yang bisa diangkat untuk dijadikan cinderamata bagi wisatawan di Kampung Pelangi nantinya.

“Tapi ciri khususnya cinderamata untuk pengunjung Kampung Pelangi, sampai sekarang belum ketemu. Kami sedang buat gantungan kunci dengan latar belakang Kampung Pelangi bekerjasama dengan dinas terkait. Tapi, karena permodalan yang minim akhirnya belum berjalan. Mengapa, karena pokdarwis engga punya duit. Kami harus dapat dari mana, kan tidak boleh menarik retribusi,” terangnya.

Dengan adanya cinderamata khas Kampung Pelangi itu diharapkan wisatawan yang datang akan selalu mengingat. Sehingga, nantinya akan memunculkan rasa kangen untuk datang kembali. “Biar datang lagi ke sini, mengajak saudara atau tetangga yang belum pernah datang,” katanya. (ajie mh)

Editor: Ismu Puruhito