SEMARANG (jatengtoday.com) – Delapan sanggar tari dari sejumlah daerah di Jateng, menghibur warga yang sedang malam mingguan di Taman Indonesia Kaya Semarang, Sabtu (1/12/2018) malam. Mereka yang tampil yaitu Sanggar Greget, Studio Taksu, Sanggar Satria, Sanggar Kembang Lawu, Sanggar Kinara Kinari, Tim Kesenian Batang, dan Sanggar Pasopati.
Mereka merupakan bagian dari Forum Silaturahmi Sanggar Tari (FSST) Jateng yang sedang berupaya keras mendekatkan budaya lokal ke kalangan urban.
Ketua FSST Jateng, Yoyok Bambang Priyambodo, menjelaskan, helatan semacam ini dapat menciptakan ruang baru bagi seni tari di Semarang. Bahkan, atmosfer kesenian mulai bertumbuh dan dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
“Agar kesenian, khususnya seni tari tidak terpusat di kantong-kantong seni seperti Solo, Yogya. Semarang harus semakin maju dan menunjukkan diri sebagai ruang berkesenian,” beber seniman dari Sanggar Greget ini.
Diakui, pentas bareng sejumlah sanggar tari ini tak lepas dari dukungan kuat Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Dukungan seperti ini diakui mampu mempercepat proses kemajuan kebudayaan dan gerakan revolusi mental yang tengah gencar digarap pemerintah.
“Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan ruang sehingga seniman dapat memperkenalkan kesenian, khususnya seni tari saat ini kepada masyarakat. Menjadi bagian dari Gerakan Masyarakat Berbasis Kebudayaan,” jelasnya.
Lebih jauh, Pengasuh Sanggar Greget Semarang itu, berharap agar pemerintah terus memberikan dukungan nyata untuk pelestarian kebudayaan. Tujuannya, agar dapat menjadi pijakan untuk merealisasikan gerakan revolusi mental.
“Bahwa implementasi budaya adalah bagian dari gerakan revolusi mental,” harapnya. (*)
editor : ricky fitriyanto