in

Diduga Hipotermia, Seorang Santri Pendaki Gunung Sumbing Ditemukan Meninggal

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak empat pendaki di Gunung Sumbing terpaksa harus terhenti perjalananannya karena cuaca dingin menyelimuti mereka. Seorang diantaranya meninggal, yakni Fatur Rohman (14), remaja asal Kelurahan Kambowa, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Utara.

Diduga dia mengalami Hipotermia atau panas suhu tubuh menurun drastis akibat suhu dingin. Sedangkan tiga teman korban, Disa (16), Wildan (17), dan Sultan (16), ditemukan selamat. “Keempat remaja itu diketahui melakukan pendakian pada Jumat (5/4/19) pukul 15.50,” kata Kepala Basarnas Jawa Tengah, Aris Sofingi.

Mereka berangkat dari Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, naik ke puncak Gunung Sumbing melalui jalur basecamp stick pala/Garung Reco Kalijajar Wonosobo. “Diduga, keempat pendaki tersebut mengalami hipotermia. Sehingga mengakibatkan salah satu dari mereka meninggal,” katanya.

Pihaknya mendapat informasi pada Sabtu pukul 11.30. Tim SAR gabungan langsung melakukan pendakian untuk mencari keberadaan keempat pendaki di Gunung Sumbing tersebut. “Sekitar pukul 15.30, tim SAR akhirnya mencapai lokasi pendaki. Pertama kali ditemukan tiga pendaki (Dias, Wildan dan Sultan) mengalami hipotermia di atas Pos 3, tepatnya di Watu Pestan,” katanya.

Tim penyelamat langsung melakukan evakuasi terhadap ketiga pendaki tersebut. Termasuk memberikan penghangat tubuh di Base Camp Garung. Selanjutnya, tim melanjutkan pencarian terhadap satu pendaki lain yakni Fatur Rohman. Pada pukul 17.00, tim SAR Gabungan dari Basarnas Pos SAR Wonosobo, Koramil Kalikajar, Polsek Kalikajar, BPBD Wonosobo, Stick Pala Garung, Grasindo Kledung, Pajero Wonosobo, Skydoors, SAR Wonosobo dan Sarda Jateng menemukan pendaki atas nama Fatur Rohman tersebut dalam kondisi meninggal.

“Lokasinya di bawah puncak Rajawali di ketinggian 3.371 mdpl. Korban langsung kami lakukan evakuasi untuk dibawa ke basecamp Garung. Pukul 18.55, korban dibawa ke RSUD Wonosobo untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Aris. (*)

editor : ricky fitriyanto