in

Dampak PPKM Semarang, Omset PKL Simpang Lima Turun Hingga 90 Persen

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Semarang berpengaruh signifikan terhadap omset pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Simpang Lima Semarang.

PKL penjual sop kaki kambing dan sate kambing, Ratna (42) mengaku sangat terdampak dengan adanya PPKM periode ini. “Pendapatan ya turun drastis. Drastis. Hampir 90 persen,” keluhnya, Kamis (14/1/2021).

Dia menjelaskan, sejak PPKM periode ini, ia berjualan dari pukul 14.00 hingga 21.00. Pada kondisi normal buka pukul 17.00 sampai 24.00.

Kebijakan penutupan beberapa ruas jalan juga memberi pengaruh yang signifikan. “Jadinya lebih sepi. Orang-orang kan sekarang sudah pada tahu jam 9 semua ditutup, jadi ya gini,” tutur Ratna.

“Kemarin saja (pendapatan) bersih cuma Rp70.000, gimana nggak bilang turun 90 persen,” imbuhnya.

Saking mirisnya, PKL yang berjualan di sebelah lapaknya memilih tutup sementara. Karena disamping minimnya pembeli, pedagang masih harus tetap mengeluarkan biaya listrik dan air.

Kondisi serupa juga dialami PKL penjual seafood, Muarofah (50). Saat ini lapaknya buka dari pukul 16.00 sampai 21.00. Padahal sebelumnya bisa sampai dini hari.

“Omset turunnya sampai 85-90 persen. Orang-orang nggak ada yang berani keluar. Sepi banget,” ujarnya.

Meskipun begitu, Muarofah tetap akan mengikuti kebijakan pemerintah. “Gimana lagi, mau tidak mau kami terima. Lagian tidak sendirian, semua juga terdampak,” imbuhnya.

Dia hanya berharap agar PPKM cepat selesai, pandemi Covid-19 segera berakhir, dan kondisi bisa normal seperti sedia kala. (*)

 

editor: ricky fitriyanto