in

Daerah di Jalur Semarang-Surabaya Rawan Covid-19, Begini Petanya

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dari data KawalCovid19, daerah di Jalur Semarang-Surabaya termasuk rawan Covid-19. Di Jateng, ada tiga daerah yang digolongkan dalam zona merah. Yakni Semarang, Demak, dan Jepara. Daerah yang masih warna merah ke merah muda meliputi daerah yang berdekatan dengan tiga daerah tersebut. Yakni Kendal, Batang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Grobogan, Blora, dan Rembang.

Menanggapi peta tersebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menuturkan, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mewanti-wanti daerah Rembang dan Blora. Dua daerah tersebut berbatasan dengan Jatim.

“Jadi kalau kita melihat seperti ini, betul. Maka kemarin di Rembang, saya minta untuk ada perhatian. Merahnya di Timur, ini kan mulai pelan-pelan ke Barat itu mulai muda. Begitu juga yang di Jabar. Bentuknya sama,” terangnya.

Sementara daerah-daerah di Jateng bagian Selatan dan Tengah ke arah Barat warnanya relatif merah muda ke putih. Begitu juga dengan wilayah Solo Raya. Menurut Ganjar, hal ini membuktikan bahwa setiap daerah itu memiliki korelasi terkait persebaran Covid-19.

“Ada korelasinya dengan itu. Jadi Rembang ada korelasinya (dengan Jatim), Sragen ada korelasinya, Karanganyar ada korelasinya dan itu dilaporkan bupati maka kita minta untuk saling menjaga di antara mereka. Jadi ini ada yang musti kita perhatikan,” jelasnya.

Hal itu juga yang kemudian menjadi salah satu latar belakang Ganjar membuat enam satuan koordinator wilayah (Satkorwil) di enam eks Karesidenan. Enam Korwil tersebut berfungsi untuk percepatan penanganan Covid-19 di Jateng.

Seperti mempercepat update data di real time dengan menagih daerah yang kurang cepat melaporkan data. Korwil juga bertugas untuk memantau daerah-daerah yang masuk di masing-masing eks karesidenan.

“Setiap Korwil nanti bisa menagih dan bisa memantau daerahnya. Berapa rapid test sudah berjalan, berapa PCR tesnya, kalau dilihat dari persentase berapa, sudah memenuhi syarat apa belum, terus kemudian tracingnya bagaimana, apa ada kekurangan atau tidak. Begitu,” paparnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.