in

Cuaca Ekstrem, Rumah Porak-poranda, Banjir hingga Longsor di Semarang

Angin puting beliung menerjang wilayah RW 1 Kelurahan Bugangan, Semarang Timur, Kota Semarang. (dokumentasi warga)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Kota Semarang pada Rabu (19/1/2022) malam, mengakibatkan sejumlah bencana mulai angin puting beliung menerjang permukiman warga, tebing longsor menimpa rumah warga, hingga banjir akibat luapan sungai.

Angin kencang menerjang wilayah RW 1 Kelurahan Bugangan, Semarang Timur, Kota Semarang. Dampaknya, ada 12 rumah mengalami kerusakan. Menurut kesaksian warga, hujan deras disertai angin kencang tersebut mengakibatkan atap rumah warga porak-poranda.

“Atap dan Esbes rumah warga beterbangan,” ungkap Ketua RW 1 Kelurahan Bugangan, Eko Yunianto, Kamis (20/1/2022).

Peristiwa tersebut terjadi kurang lebih pukul 18.30 WIB. Dampaknya, ada 12 rumah di RW 1 Kelurahan Bugangan, Semarang Timur, Kota Semarang mengalami rusak. “Di RT 8, ada sembilan rumah rusak, RT 7 ada dua rumah, RT 6 ada satu rumah. Paling parah, menimpa rumah Pak Sucipto di RT 8. Enam asbes rumah beliau beterbangan,” terangnya.

Selain esbes beterbangan, garasi dan tiang lampu jalanan juga rusak. Atas kejadian tersebut, sementara warga yang rumahnya rusak mengungsi di rumah tetangga. “Setelah kejadian, para tetangga merespons untuk pengungsian,” katanya.

Warga sempat panik dalam kejadian tersebut. Sejumlah warga berhamburan, berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. “Anginnya berputar-putar sehingga membuat barang-barang, esbes dan lain-lain beterbangan,” katanya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Winarsono mengatakan, sejumlah kejadian bencana terjadi di Kota Semarang. Selain angin puting beliung, kejadian tebing longsor menimpa tiga rumah warga di Jalan Delikrejo RT 5 RW 11 Tandang, Tembalang, Semarang, Rabu (19/1/2022), pukul 19.00 WIB.

Korban dalam Kondisi Kritis

Pemilik rumah masing-masing; Winarno, Widodo dan Salmi. Kejadian tersebut terjadi pukul 17:00 WIB, hujan deras disertai angin kencang. “Pada pukul 19:00 WIB, terjadi tebing longsor dengan panjang 10 meter dan tinggi 5 meter, menimpa tiga rumah warga. Terdapat dua korban yang tertimpa longsoran tebing dan dinding kamar yaitu Dewa (16), anak dari Winarno. Saat ini dalam penangan medis di RS Roemani dalam kondisi kritis,” katanya.

Di tempat lain, lanjut Winarsono, kejadian tebing longsor terjadi di Jalan Candisari RT 9 RW 4 Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, pada Rabu (19/1/2022), pukul 19.00 WIB terjadi hujan deras dan angin kecang.

“Pukul 19:00 WIB, tebing sepanjang 4 meter tinggi  3 meter di wilayah RT 9 RW 4 Kelurahan Bambankerep Ngaliyan mengalami longsor. Dampaknya, longsoran tebing menutup akses jalan kampung. Tidak ada korban jiwa,” katanya.

Di Jalan Depoksari RT 7 RW 5 di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, atap rumah milik Baderi roboh akibat diterjang hujan dan angin kencang. Sedangkan  di Jalan Gombong RT 1 RW 13 Keluarahan Tandang, Kecamatan Tembalang, terjadi banjir pada pukul 19:00 WIB.

“Banjir terjadi akibat luapan Sungai Gombong di wilayah RT 1 RW 13 Kelurahan Tandang yang mengakibatkan air masuk ke dalam beberapa rumah warga sekitar sungai. Terdapat empat rumah, 7 KK dengan ketinggian air kurang lebih 50 cm. Lama genangan kurang lebih 1 jam,” katanya.

Saat ini, lanjut Winarsono, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Ketua RT, RW, serta Kelurahan/Kecamatan di wilayah kejadian masing-masing.  “Kami juga melakukan koordinasi dengan Disperkim, PMI, Dinas Sosial Kota Semarang, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kelurahan/Kecamatan, serta instansi terkait lainnya mendatangi lokasi untuk melakukan assesment, bantuan logistik, termasuk dokumentasi,” katanya. (*)