in

Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 saat Libur Nataru, Pengelola Wisata Diminta Berani Batasi Tamu

SEMARANG (jatengtoday.com) – Guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 saat libur panjang seperti akhir Oktober 2020 lalu, pengelola wisata diminta berani membatasi jumlah tamu.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2020 di halaman Mapolda Jateng, Senin (21/12/02020). Ada beberapa hal yang disampaikan. Mulai dari antisipasi kerumunan oleh petugas, hingga potensi bencana yang terjadi di akhir tahun.

Terkait potensi kerumunan, dia meminta dukungan dari masyarakat dan pengusaha pariwisata agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat diminta memiliki kontrol diri, dengan tidak mengunjungi lokasi-lokasi keramaian yang ada.

“Yuk masyarakat tidak usah berkerumun. Kita laksanakan acara keramaian tahun baru dengan pesta di rumah saja. Kecuali kegiatan keagamaan seperti Natal, saya sudah komunikasi dengan tokoh agama, nanti akan diatur di gereja dengan daring dan jamaahnya dibatasi,” jelasnya.

Dia juga meminta pengelola tempat wisata, hotel, dan restoran untuk memperketat 3M. Penerapan protokol kesehatan harus benar-benar diperhatikan. Fasilitas tempat cuci tangan juga harus memadai.

Pengelola diminta berani membatasi tamu agar tidak terjadi kerumunan. Selain itu memastikan tamu khususnya dari luar kota sudah dites dan memenuhi semua sarana prasarana protokol kesehatan yang ada.

“Kami tidak melarang pelaku wisata bergerak, tapi kalau tidak menerapkan protokol kesehatan dan diperingatkan tidak bisa, pasti kami tutup,” tegasnya.

Potensi bencana, lanjut dia, kemungkinan terjadi mengingat curah hujan cukup tinggi. Untuk itu, ia telah memerintahkan BPBD untuk aktif memberikan informasi tentang kondisi terkini.

“Termasuk dukungan dari SAR, BMKG, Bina Marga, TNI, Polri untuk mengantisipasi terjadinya bencana itu,” ucapnya.

Ganjar juga memastikan semua pendatang dari luar Jateng harus sudah dites. Di sektor penerbangan, laut dan kereta api sudah mewajibkan penerapan itu.

“Kemungkinan yang sulit itu di darat via kendaraan pribadi. Maka kami mohon kesadaran masyarakat yang ingin masuk ke Jateng untuk tes. Meskipun nanti kami akan membuat posko-posko di sejumlah titik untuk operasi yustisi. Kalau yang belum tes, akan langsung dites di tempat,” tandasnya. (akr)

 

 

editor: ricky fitriyanto