“Main hanya sebentar, tidak pagi siang malam. Paling 4 jam sehari. Tapi ada objectifnya. Misalnya hari ini latihan soal zona,”
SEMARANG (jatengtoday.com) – Tim Evos Free Fire yang menyabet gelar juara pada ajang World Cup 2019 di Thailand, April lalu, justru tidak kecanduan games. Mereka justru cukup ngegame 4 jam dalam sehari.
Kapten Tim Evos Free Fire, Muhamad ‘Manay’ Farchan Ridha mengaku, ngegame seharian justru tidak efektif mengasah skill. Dampaknya justru negatif. Menurutnya, semua hal yang dilakukan berlebihan, justru merugikan.
“Main hanya sebentar, tidak pagi siang malam. Paling 4 jam sehari. Tapi ada objectifnya. Misalnya hari ini latihan soal zona. Besok apa lagi. Jadi latihannya efektif,” paparnya di sela-sela mabar penyuka Free Fire di Semarang, Sabtu (19/10/2019).
Selama sekitar 6 bulan ikut tim Evos Free Fire, dia sadar jika menyalurkan hobi bermain game bisa bermanfaat. Asal, dilakukan dengan benar.
“Sekarang di Evos digaji dua digit (puluhan juta rupiah, red) per bulan. Teman-teman di sana pada sudah bisa beli mobil sendiri,” ucapnya.
Karena itu, dia berpesan kepada gamers milenial di Semarang untuk tidak menghabiskan waktu bermain game. Sebab pemain profesional bukanlah pecandu game.
“Tapi dengan program latihan yang pas,” tegasnya.
Saat ini, pihaknya sedang fokus latihan untuk menghadapi 4 turnamen, salah satunya Piala Presiden.
Pada mabar itu, para pemain Free Fire mencoba menantang tim Evos di dunia maya. Bagi yang berhasil membunuh salah satu dari empat pemain Evos, berhak mendapatkan satu buah rare item di dalam game Free Fire. (*)
editor : ricky fitriyanto