JAKARTA (jatengtoday.com) – Generasi milenial yang belum menikah memiliki kecenderungan membeli produk emas untuk mahar pernikahan. Perencanaan keuangan itu nantinya bakal berubah setelah mereka menikah.
Imam Ibrahim Amir, Chief Marketing Officer Halofina mengatakan, bagi para milenial emas bukan untuk tujuan investasi. Kecenderungan tersebut terjadi pada milenial pria dan juga wanita yang belum menikah.
“Kebanyakan milenial belum menikah melakukan pembelian emas untuk dijadikan mahar pernikahan,” ujar Imam Ibrahim, Jumat (9/11/2019).
Menurut dia, dulu pihak yang menyiapkan mahar atau emas kawin pernikahan adalah pengantin pria, namun sekarang pengantin wanita juga turut menyiapkan emas kawin pernikahan.
“Bagi milenial yang belum menikah baik pria maupun wanita, dominannya pada perencanaan keuangan untuk tujuan persiapan menikah,” kata Imam.
Selain itu terdapat perbedaan pula dalam perencanaan keuangan bagi milenial yang sudah menikah, di mana terdapat perbedaan tujuan antara milenial pria dan wanita yang sudah menikah.
“Bagi pria yang sudah menikah, impian-impiannya lebih cenderung pada persiapan pensiun dan ingin membeli mobil. Jadi preferensinya lebih ke arah individu,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, bagi wanita yang sudah menikah preferensinya adalah untuk merencanakan keuangan bagi pendidikan anaknya dan keinginan untuk membeli rumah.
Imam menjelaskan bahwa dalam aplikasi Halofina sendiri, pihaknya menghadirkan fitur pembelian emas dan ternyata perilaku milenial yang belum menikah ingin membeli emas bukan murni untuk investasi, namun untuk dijadikan mahar atau emas kawin pernikahan.
Halofina merupakan perusahaan financial technology (fintech) yang berfokus pada digital financial advisory dan wealth management platform. Halofina sendiri berupa aplikasi perencanaan investasi dan keuangan dalam bentuk aplikasi mobile dengan fitur edukasi keuangan di dalamnya dan fitur-fitur solusi keuangan dalam satu aplikasi.
Halofina dirancang dalam bentuk aplikasi mobile dengan fitur edukasi keuangan di dalamnya agar mampu meningkatkan literasi keuangan sekaligus memberikan wadah bagi masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam perkembangan keuangan Indonesia melalui investasi berbasis tujuan (goal-based investing). (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono
in Ekonomi